Apakah Saat Ini Waktunya Beli Saham Blue Chip? 3 Hal yang Harus Dipertimbangkan

4 hours ago 2

Dalam kondisi pasar yang tidak menentu, ada beberapa hal yang mesti dipertimbangkan sebelum pembelian.

Apakah Saat Ini Waktunya Beli Saham Blue Chip? 3 Hal yang Harus Dipertimbangkan. (Foto: Freepik)

Apakah Saat Ini Waktunya Beli Saham Blue Chip? 3 Hal yang Harus Dipertimbangkan. (Foto: Freepik)

IDXChannel—Apakah saat ini waktunya beli saham blue chip? Sejak awal 2025, saham-saham berkapitalisasi besar mengalami tren penurunan harga. Indeks LQ45 tercatat turun 11,81 persen secara year to date. 

Sementara bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, IDX LQ45 telah mencatatkan penurunan hingga 26,14 persen. LQ45 adalah indeks yang berisi saham-saham bervaluasi paling tinggi di bursa efek. 

Bagi trader, tren penurunan membuat pasar jadi kurang menarik. Namun untuk investasi jangka panjang, tren penurunan seringkali dianggap sebagai peluang untuk masuk atau menambah kepemilikan dengan harga terdiskon. 

Sebagai contoh, per hari ini (4/3) saham PT Astra International Tbk (ASII) telah turun 11,05 persen secara tahunan, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) telah turun 39,76 persen secara tahunan, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 9,69 persen secara tahunan. 

Banyak saham blue chip konstituen indeks LQ45 lainnya juga mengalami tren penurunan yang sama, yang jika dimanfaatkan untuk penambahan kepemilikan akan menambah keuntungan yang diperoleh investor. 

Lalu apakah saat ini waktunya beli saham blue chip? Keputusan untuk membeli saham sepenuhnya berada di tangan investor. Namun dalam kondisi pasar yang tidak menentu, ada beberapa hal yang mesti dipertimbangkan sebelum pembelian.

Apakah Saat Ini Waktunya Beli Saham Blue Chip? 

1. Tetap Perhatikan Teknikal 

Meskipun value investing mengutamakan fundamental, tak ada salahnya investor mempertimbangkan analisa dari segi teknikal. Karena harga saham terus berpeluang untuk bergerak, dan investor tidak dapat membuat prediksi secara pasti 100 persen. 

Saham yang hari ini sudah tercatat menurun puluhan persen sejak awal tahun, masih mungkin mencatatkan penurunan lebih dalam pada perdagangan berikutnya. Inilah salah satu yang harus diwaspadai investor ketika membeli saham di tengan penurunan tren. 

Saham bisa saja melanjutkan penurunan yang lebih dalam, alhasil investor masih harus menanggung rugi lebih dalam sebelum akhirnya saham menunjukkan tanda-tanda rebound. Membeli saham yang terus menurun sama seperti menangkap pisau yang terjatuh. 

2. Pertimbangkan Money Management 

Saham-saham blue chip memang dianggap relatif lebih aman dibanding saham-sahan mid-cap dan small-cap. Namun dengan tren penurunan yang tengah terjadi, ada kalanya investor ingin memutar modalnya ke instrumen lain yang lebih menguntungkan. 

Pertimbangannya, diperlukan waktu beberapa saat sebelum akhirnya saham blue chip menunjukkan tanda-tanda rebound. Sehingga meskipun investor tidak kehilangan modal, dia masih mempertimbangkan risiko kehilangan waktu untuk menghasilkan keuntungan. 

Untuk mengakali hal ini, investor dapat membeli atau menambah kepemilikan dengan jumlah kecil-kecil (tidak langsung banyak). Agar masih tersedia modal untuk peluang-peluang lain yang mungkin akan muncul dalam waktu dekat, sekaligus meminimalisir risiko kerugian jika saham melanjutkan penurunan harga. 

3. Manfaatkan Momentum 

Beberapa investor mungkin terlalu idealis dalam menentukan harga penawaran. Ada kalanya investor hanya ingin masuk jika harga telah turun sesuai target penawaran yang dianggapnya paling pas dan menguntungkan. 

Sementara pergerakan harga saham tidak dapat sepenuhnya diprediksi secara akurat, sehingga bisa saja peluang harga terdiskon itu terlewat karena investor bersikeras menginginkan entry price sesuai harapannya. 

Untuk dapat memanfaatkan momentum harga terdison seperti saat ini, lagi-lagi pembelian dalam jumlah kecil dapat menjadi solusi bagi investor yang tidak ingin ketinggalan kereta. 

Itulah penjelasan singkat tentang apakah saat ini waktunya beli saham blue chip bagi investor pemula.  


(Nadya Kurnia)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |