Banyak Industri Bikin Dermaga Sendiri, Ada Dampaknya ke Bisnis Pelindo?

9 hours ago 2

DUKS, TUKS, dan Tersus biasanya dibangun saat layanan Pelindo tak ada di kawasan tersebut.

Banyak Industri Bikin Dermaga Sendiri, Ada Dampaknya ke Bisnis Pelindo? Foto: MNC Media.

Banyak Industri Bikin Dermaga Sendiri, Ada Dampaknya ke Bisnis Pelindo? Foto: MNC Media.

IDXChannel - PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas), cucu usaha dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo merespons soal kawasan industri yang membangun dermaganya sendiri. 

Fasilitas yang dimaksud berupa Dermaga Untuk Keperluan Sendiri (DUKS), Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS), dan Terminal Khusus (Tersus).

Direktur Utama PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas) Indra Hidayat Seni menilai, kawasan industri yang punya DUKS, TUKS, dan Tersus tidak berdampak buruk bagi perusahaan. Justru keberadaan fasilitas milik swasta berpotensi dikerjasamakan. 

"Mungkin ke depannya (ada) kemitraan Pelindo-DUKS. Jadi nggak mungkin juga kalau kita harus melawan keberadaan DUKS-DUKS tersebut," ujar Indra, Rabu, (19/3/2025).

Dia mengungkapkan, DUKS, TUKS, dan Tersus biasanya dibangun saat layanan Pelindo tak ada di kawasan tersebut. Selain itu, tak semua dermaga di Indonesia dilayani Pelindo, khususnya PTP Nonpetikemas.

"Jadi selama Pelindo belum bisa masuk ke sana, memang sangat terbuka, dipersilakan," kata dia.

Indra mengatakan PTP juga pernah memberikan layanan bongkar muat di dermaga atau terminal milik perusahaan lain. Sehingga, kerja sama dengan dermaga lain bisa terus dioptimalkan.

Meski banyak DUKS, Indra memastikan grup Pelindo tetap mendapat proyek pelabuhan atau dermaga, seperti pelabuhan untuk Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Pelabuhan Internasional Kijing, dan dermaga di Gresik.

"Alhamdulillah pemerintah masih memberikan banyak kemudahan untuk Pelindo. Ada yang di Batang, kemudian tadi di Kijing, dan di Gresik yang merupakan  proyek Pelindo dengan AKR,” ucap Indra.

Hingga Februari 2025, perusahaan mencatat realisasi throughput sebesar 7.997.334 ton/meter kubik, dengan kontribusi terbesar berasal dari Curah Kering (45 persen), General Cargo (27 persen), Curah Cair (21 persen), dan Bag Cargo (7 persen). 

Halaman : 1 2

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |