Kakeibo atau Kakebo adalah metode pencatatan keuangan dari Jepang yang dipopulerkan oleh Hani Motoko pada 1904, mulanya diperuntukkan bagi ibu rumah tangga.
Atur Keuangan dengan Metode Kakeibo, Pencatatan Keuangan ala Orang Jepang. (Foto: Freepik)
IDXChannel—Atur keuangan dengan metode Kakeibo seperti orang Jepang dapat dipertimbangkan untuk pengelolaan dan pencataan yang relevan dengan kondisi dan kemampuan finansial Anda.
Melansir laman Kementerian Keuangan (14/1), Kakeibo atau Kakebo adalah metode pencatatan keuangan dari Jepang yang dipopulerkan oleh Hani Motoko pada 1904, yang mulanya diperuntukkan bagi ibu rumah tangga di Jepang.
Hani Motoko adalah seorang jurnalis wanita asal Jepang. Metode Kakeibo menjadi populer di era modern setelah metode ini dibahas pada buku karangan Fumiko Chiba bertajuk The Japanese Art of Saving Money.
Ada empat kategori pengeluaran dalam pencatatan keuangan metode Kakeibo, yakni:
- Pengeluaran bersifat esensial: kebutuhan pokok, tagihan, transportasi, kesehatan, dan pengeluaran lain yang bersifat wajib untuk dibayarkan setiap bulan
- Opsional: kebutuhan hidup yang bersifat sekunder
- Hiburan: kebutuhan hiburan seperti makan di luar rumah, jalan-jalan, dan sebagainya
- Ekstra: anggaran untuk pengeluaran tidak terduga dan tidak rutin
Jika dilihat dari kategori pengeluaran yang mesti dicatat dalam metode Kakeibo, sebenarnya banyak orang di Indonesia sudah menganggarkan keuangan bulanannya dengan metode yang hampir sama.
Yakni membagi pos-pos pengeluaran berdasarkan pengeluaran tetap dan wajib, yang biasanya terdiri dari kebutuhan pokok dan penting untuk hidup sehari-hari. Lalu pengeluaran sekunder, yang tidak terlalu penting dan dapat ditunda atau diganti.
Lalu pengeluaran untuk hiburan seperti menonton di bioskop, langganan layanan streaming, jalan-jalan, dan sebagainya. Kemudian ada anggaran untuk keperluan darurat atau dana darurat. Pencatatan keuangan ini terbilang sederhana dan mudah untuk dipraktikkan.
Pencatatan keuangan metode Kakeibo dilakukan untuk refleksi atas penganggaran personal dan pembelanjaan berdasarkan catatan yang ada. Sehingga terwujud pengelolaan keuangan yang sehat dan mindfull (dibuat dengan kesadaran).
mengutip Bank Neo Commerce, untuk menyusun pencatatan keuangan metode Kakeibo, ada empat pertanyaan penting yang perlu disadari dan dijawan oleh individu, yakni:
- Berapa banyak uang yang saya miliki?
- Berapa banyak uang yang ingin dihemat?
- Berapa banyak uang yang dikeluarkan?
- Bagaimana membuat kebiasaan belanja yang efektif?
Perlu diingat bahwa tidak ada jawaban benar atau salah, karena kemampuan finansial dan kebutuhan harian setiap individu bisa berbeda-beda. Sehingga individu perlu menentukan batas kemampuan dan kebutuhannya sendiri-sendiri.
Pertanyaan tersebut berfungsi sebagai latihan refleksi, atau melatih kesadaran diri untuk menentukan klasifikasi pos penganggaran keuangan dan penentuan target tabungan yang dibutuhkan sesuai kemampuan dan kebutuhannya.
Kakeibo membantu individu untuk berlatih memisahkan antara kebutuhan pokok dengan kebutuhan sekunder yang dapat ditunda sementara waktu atau diganti (mencari alternatif produk/layanan).
Dengan empat pertanyaan dasar tersebut, Anda dapat menyusun catatan keuangan bulanan dengan cermat. Berikut caranya:
1. Catat Semua Pemasukan
Catatlah semua pemasukan setiap bulan. Kakeibo menyarankan pencatatan menggunakan pensil dan buku agar individu benar-benar meresapi pencatatan keuangan yang dibuatnya sendiri. Namun dengan perkembangan teknologi, Anda juga menggunakan aplikasi atau template pencatatan keuangan.
2. Sisihkan Tabungan
Kakeibo juga menganjurkan agar individu menyisihkan uang yang dianggarkan untuk tabungan terlebih dahulu. Barulah sisanya dialokasikan sesuai kebutuhan pokok, kebutuhan sekunder, hiburan, dan ekstra.
3. Catat Pengeluaran
Setelah itu, catatlah setiap pengeluaran dengan cermat. Catatan ini akan membantu Anda untuk melacak ke mana saja uang Anda telah dialokasikan. Dengan catatan ini Anda dapat mengetahui berapa banyak uang telah dikeluarkan tiap akhir bulan.
4. Evaluasi Akhir Bulan
Pada akhir bulan, gunakan catatan keuangan tersebut sebagai refleksi dan evaluasi. Perhatikan pos pengeluaran mana yang melampaui batas, dari situ Anda dapat mengetahui kebutuhan apa yang paling besar ‘memakan’ anggaran keuangan Anda. Kemudian Anda dapat menyusun rencana pengeluaran di bulan berikutnya.
Itulah penjelasan singkat tentang atur keuangan dengan metode Kakeibo.
(Nadya Kurnia)