Pusat Manajemen Utang Nasional (NDMC) Arab Saudi mengumpulkan Rp32,50 triliun melalui penerbitan sukuk berdenominasi riyal pada Oktober ini.
Ilustrasi sukuk. (Foto: Istimewa)
IDXChannel – Pusat Manajemen Utang Nasional (NDMC) Arab Saudi mengumpulkan Rp32,50 triliun melalui penerbitan sukuk berdenominasi riyal pada Oktober ini. Jumlah itu naik tajam sebesar 201 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Menurut laporan badan tersebut, dana yang dihimpun Riyadh lewat penerbitan sukuk sepanjang bulan ini mencapai 7,83 miliar riyal Saudi (asumsi kurs Rp32,50 triliun). Sementara pada September lalu, total dana yang didapat dari surat utang itu hanya berjumlah 2,60 miliar riyal Saudi.
Arab News melansir, hal tersebut menjadi penanda berlanjutnya tren penguatan aktivitas Arab Saudi di pasar sukuk. Pada Agustus lalu, kerajaan itu berhasil mengumpulkan dana 6,01 miliar riyal Saudi dari penerbitan obligasi syariah tersebut. Sementara pada Juli jumlahnya sebesar 3,21 miliar riyal Saudi dan pada Juni sebesar 4,4 riyal Saudi.
Sukuk atau obligasi Islami, adalah instrumen keuangan sesuai syariah yang menawarkan investor kepemilikan sebagian dalam aset penerbit.
Lembaga pemeringkat kredit Moody’s mencatat, peningkatan penerbitan sukuk Arab Saudi sejalan dengan tren dunia saat ini. Menurut laporan perusahaan itu pada September lalu, pasar sukuk global berada di jalur yang tepat untuk terus tumbuh pada 2024. Volume penerbitan sukuk di seluruh dunia diproyeksikan melampaui level pada 2023, meski terjadi perlambatan pada paruh kedua tahun ini.
S&P Global juga memproyeksikan penerbitan sukuk global dapat mencapai antara USD200 miliar dan USD210 miliar tahun ini, naik dari 2023 yang hanya di bawah USD200 miliar.
Menurut pernyataan yang dirilis oleh NDMC, penerbitan sukuk oleh Pemerintah Arab Saudi pada Oktober ini dibagi menjadi lima tahap. Perinciannya, untuk tahap pertama surat utang yang dilepas senilai 823 juta riyal Saudi yang jatuh tempo pada 2029. Tahap kedua berjumlah total 320 juta riyal Saudi, yang akan jatuh tempo pada 2031.