4 Tips Perencanaan Keuangan untuk Masa Pensiun, Mulai Sekarang Sebelum Telat

2 months ago 33

Masa pensiun harus disambut dengan persiapan yang matang, terutama dari segi keuangan, karena pensiunan tidak lagi produktif untuk menghasilkan pemasukan.

 Freepik)

4 Tips Perencanaan Keuangan untuk Masa Pensiun, Mulai Sekarang Sebelum Telat. (Foto: Freepik)

IDXChannel—Bagaimana cara membuat perencanaan keuangan untuk masa pensiun dengan benar? Masa pensiun harus disambut dengan persiapan yang matang, terutama dari segi keuangan, karena pensiunan tidak lagi produktif untuk menghasilkan pendapatan tetap. 

Meskipun kini pekerja Indonesia telah dibekali Jaminan Hari Tua (JHT) dari BPJS Ketenagakerjaan, ada baiknya individu tetap mempersiapkan keuangan masa pensiun secara mandiri untuk meningkatkan stabilitas keuangan setelah pensiun. 

Seringkali individu mengabaikan persiapan pensiun, terlebih kalangan pekerja muda yang saat ini masih berusia 20-30 tahunan. Masa pensiun terasa masih jauh di depan, gambaran nyata pensiun baru terasa ketika individu berusia 40-50 tahun. 

Ada beberapa risiko yang bakal dihadapi pensiunan setelah berhenti bekerja. Salah satu yang paling utama dan patut dipertimbangkan adalah risiko penurunan kesehatan, terutama bagi individu yang tidak menjaga kesehatan tubuhnya di usia muda. 

Selain itu, setelah pensiun Anda akan kehilangan sumber pendapatan tetap. Sedangkan Anda masih harus membiayai kebutuhan hidup sehari-hari, Anda tidak mungkin mengharapkan bantuan dari keluarga. 

Oleh sebab itu, sebelum terlambat ada baiknya perencanaan keuangan untuk masa pensiun dipersiapkan sejak dini. Sehingga Anda dapat menikmati masa pensiun dengan tenang tanpa memikirkan sumber pemasukan. 

Perencanaan Keuangan Untuk Masa Pensiun, Mulai dari Sekarang Sebelum Terlambat 

Ada banyak hal yang harus dipersiapkan untuk masa pensiun. Yakni sumber pemasukan pengganti gaji dan asuransi kesehatan untuk berjaga-jaga. Melansir Prudential Syariah (28/2), berikut ini adalah tips perencanaan keuangan untuk masa pensiun. 

1. Mulai Menabung dan Investasi 

Salah satu persiapan utama yang harus dilakukan adalah menabung atau berinvestasi. Menabung untuk dana pensiun yang kelak akan mengganti gaji bulanan Anda untuk membiayai kebutuhan bulanan. 

JHT dari BPJS Ketenagakerjaan memang membantu, tetapi tidak akan menutup semua kebutuhan Anda setelah pensiun hingga 100 persen. Anda masih harus memiliki tabungan di luar JHT. 

Investasi adalah salah satu cara untuk mencapai angka tabungan pensiun secara efektif, asalkan dilakukan dengan benar dan tepat. Ada beberapa instrumen investasi berisiko rendah yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan uang Anda. 

Misalnya obligasi fixed rate (FR), logam mulia, dan deposito. Meskipun pertumbuhan aset ketiga instrumen ini tidak setinggi trading saham, ketiga instrumen ini menawarkan wadah untuk perlindungan nilai dan pertumbuhan nilai aset secara stabil. 

Tentukan berapa nilai dana pensiun yang Anda butuhkan, cara mudahnya adalah dengan menjumlah satu bulan gaji dikali dengan jumlah bulan dari perkiraan sisa hidup. Usia rata-rata di Indonesia umumnya mencapai 70-80 tahun. 

Dengan pensiun di usia 60 tahun, berarti Anda membutuhkan biaya hidup selama 10-20 tahun. Artinya, itulah dana pensiun yang harus dipersiapkan. Misalnya gaji Anda saat ini Rp8 juta, maka dikali dengan 240 bulan, hasilnya adalah Rp1,92 miliar. 

Mulailah membuat rencana tabungan untuk meraih jumlah tersebut. Anda bisa memilih instrumen-instrumen investasi yang tepat dan realistis. 

2. Siapkan Asuransi 

Asuransi yang dibutuhkan masyarakat setelah pensiun adalah asuransi kesehatan. Sekali lagi, BPJS Kesehatan memang membantu dengan jaminan kesehatan universal. Namun akan lebih nyaman bila masyarakat memiliki asuransi tambahan sebagai pelengkap. 

Layanan dengan BPJS Kesehatan di rumah sakit membutuhkan rujukan dan mungkin perlu mengantre cukup lama. Sementara dengan asuransi kesehatan swasta, Anda bisa mendapatkan layanan kesehatan sesegera mungkin. 

Namun individu dianjurkan untuk melakukan riset mendalam saat mencari asuransi yang tepat. Tidak sedikit orang kesulitan mengajukan klaim asuransi, oleh sebab itu Anda harus mencari asuransi yang tepat dan dapat dipercaya. 

Evaluasi manfaat yang ditawarkan perusahaan asuransi, cermati baik-baik ketentuan klaim pada perjanjian yang diserahkan perusahaan saat Anda hendak menandatangani kontrak asuransi. 

3. Membuat Penganggaran Keuangan yang Baik 

Mulailah berlatih membuat dan mematuhi anggaran keuangan sejak dini. Membuat anggaran keuangan adalah hal mudah, yang sulit adalah mematuhinya. Seringkali orang gagal mematuhi budgeting yang telah dibuatnya sendiri. 

Penyebabnya berasal dari kebiasaan untuk FOMO, perilaku boros, dan kurang cermat menghitung biaya-biaya tidak terduga. Kepatuhan pada anggaran keuangan berkaitan langsung dengan gaya hidup dan spending habit (kebiasaan mengeluarkan uang). 

Salah satu yang harus diupayakan adalah melunasi utang dan tidak berutang. Kebiasaan berutang harus segera diputus agar tidak berlanjut hingga pensiun. Utang menghasilkana bunga, yang notabene adalah beban finansial yang mahal. 

Selain itu, individu harus mulai berlatih menjaga pengeluarannya agar tidak berlebihan dan melampui pemasukannya, juga mempersiapkan dana darurat agar program menabung dana pensiun tidak terganggu. 

4. Perhatikan Faktor Risiko 

Risiko utama yang akan dihadapi pensiunan adalah risiko kesehatan. Maka kesehatan harus dijaga sebaik mungkin sejak dini. Jika Anda masih berusia 20-30 tahunan saat ini, Anda masih memiliki banyak waktu untuk mulai berlatih menjaga kesehatan. 

Ketika Anda terlanjur terjangkit penyakit serius, biaya perawatan medis yang dibutuhkan akan sangat mahal, dan tanpa asuransi kesehatan Anda harus membayar biaya yang jumlahnya tak main-main. 

Oleh sebab itu kesehatan yang terjaga adalah aset terbaik dan persiapan yang baik untuk menyambut pensiun. 

Itulah beberapa tips perencanaan keuangan untuk masa pensiun yang dapat dipraktikkan. Dengan persiapan yang matang, Anda bisa memasuki masa pensiun dengan tenang dan nyaman. 


(Nadya Kurnia)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |