YLKI Yakin Diskon Listrik 50 Persen Bisa Perbaiki Daya Beli dan Ekonomi Masyarakat

1 month ago 19

dengan menghemat biaya listrik, masyarakat dapat lebih fokus pada pemenuhan kebutuhan pokok, seperti pangan dan kesehatan.

 MNC media)

YLKI Yakin Diskon Listrik 50 Persen Bisa Perbaiki Daya Beli dan Ekonomi Masyarakat (foto: MNC media)

IDXChannel - Langkah pemerintah memberikan diskon tarif listrik sebesar 50 persen bagi 97 persen pelanggan rumah tangga PLN pada Januari dan Februari 2025 panen apresiasi.

Terbaru, apresiasi datang dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) yang menilai bahwa kebijakan tersebut sangat tepat dalam mendukung daya beli masyarakat, terutama bagi pelanggan rumah tangga dengan daya rendah.

"Diskon listrik tersebut memberikan keringanan finansial yang signifikan. Hal itu memungkinkan keluarga-keluarga prasejahtera dan sejahtera bisa mengalokasikan dana mereka untuk kebutuhan lain yang lebih mendasar atau produktif," ujar Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, dalam keterangan resminya, Jumat (20/12/2024).  

Dengan menghemat biaya listrik, menurut Tulus, masyarakat dapat lebih fokus pada pemenuhan kebutuhan pokok, seperti pangan dan kesehatan.

Namun, Tulus juga mengingatkan agar insentif yang diperoleh tidak dimanfaatkan masyarakat untuk hal-hal yang kurang produktif.

"Tentu, untuk memaksimalkan manfaat diskon ini, sangat penting agar dana yang disimpan tidak digunakan untuk hal-hal yang kurang produktif, seperti membeli rokok atau minuman manis," ujar Tulus.

Sebaliknya, manfaat yang diperoleh dari diskon sebaiknya digunakan untuk kebutuhan yang mendukung kesejahteraan keluarga.

"Diskon ini menciptakan efek positif yang berkelanjutan bagi perekonomian rumah tangga. Pasti daya beli masyarakat akan meningkat," ujar Tulus.

Dengan daya beli yang lebih tinggi, Tulus menjelaskan, masyarakat berpotensi meningkatkan konsumsi barang dan jasa, terutama kebutuhan pokok. Hal ini akan merangsang pertumbuhan sektor-sektor penting seperti pangan, sandang, dan kesehatan.

Selain itu, peningkatan daya beli bagi pemulihan ekonomi, khususnya bagi sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang merupakan pilar penting perekonomian Indonesia.

"UMKM yang merasakan dampak positif dari peningkatan konsumsi ini akan mengalami peningkatan permintaan, yang berpotensi menciptakan lapangan pekerjaan baru dan mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal," ujar Tulus.

Tak hanya itu, masyarakat dengan daya beli yang lebih tinggi dinilai Tulis juga dapat lebih fokus pada peningkatan kualitas hidup, seperti pendidikan dan kesehatan. Hal ini tentu akan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan jangka panjang.

Secara keseluruhan, Tulus menilai bahwa kebijakan diskon listrik ini tidak hanya membantu meringankan beban rumah tangga, tetapi juga dapat menciptakan siklus pertumbuhan ekonomi yang saling mendukung di berbagai sektor.

"Tentunya dengan dampak positif yang berkelanjutan bagi perekonomian nasional," ujar Tulus.

(taufan sukma)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |