Wakil Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Gregory Hendra Lembong, yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 8 persen bukan hal yang mustahil dicapai.
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi di atas 8 persen. (Foto: Arsip)
IDXChannel – Wakil Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Gregory Hendra Lembong, yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 8 persen pada pemerintah Presiden Prabowo Subianto bisa dicapai. Menurut dia, target tersebut bukan sekadar mimpi lantaran ekonomi Indonesia pernah tumbuh di atas 8 persen pada pemerintahan Presiden ke-2 Soeharto.
“Sebetulnya itu juga tidak sesuatu yang kita terasa mimpi ya, karena zaman Presiden Soeharto, dua kali kita tumbuh di atas 8 persen,” kata Hendra saat menutup acara Indonesia Knowledge Forum di Grand Ballroom Hotel Ritz-Carlton Jakarta, Rabu (13/11/2024).
“Jadi semoga ini bisa terulang meskipun base-nya jauh lebih besar,” tuturrnya.
Dia mengungkapkan, ekonomi RI bisa tumbuh di angka 8 persen adalah dengan adanya digitalisasi yang berkembang pesat. Sementara India yang notabene negara dengan PDB per kapita di bawah Indonesia mampu mencapai pertumbuhan ekonomi 7,6 persen.
Data dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengungkapkan, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen dapat tercapai pada 2028–2029.
Berdasarkan timeline pertumbuhan ekonomi Indonesia, republik ini memang pernah mencapai pertumbuhan ekonomi 8,2 persen pada 1995. Ketika itu, pertumbuhan itu didorong oleh beberapa sektor kunci antara lain manufaktur (hilirisasi), industri otomotif, konstruksi, jasa, dan investasi.