Viral Siswa SMA di Indramayu Diduga jadi Korban Bully Kakak Kelasnya

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Kasus dugaan perundungan (bully) di kalangan siswa kembali terjadi. Kali ini, peristiwa itu menimpa seorang siswa kelas 10 SMA yang dilakukan oleh enam orang kakak kelasnya.

Peristiwa tersebut diketahui terjadi di SMAN 1 Losarang, di Kabupaten Indramayu. Video kejadian itupun viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 18 detik itu terlihat seorang siswa laki-laki dengan kedua tangan terikat ke belakang. Begitu pula kedua kakinya yang juga terikat, bahkan ikatannya dikaitkan ke kaki meja sehingga anak itu tidak bisa bergerak kemana-mana.

Bocah yang posisinya terjatuh diatas lantai itu terlihat meronta-ronta berusaha untuk bangun dan melepaskan diri. Ia juga berteriak kesakitan. “Aduh kejepit,” teriak bocah tersebut.

Namun, sejumlah siswa laki-laki lain yang berdiri di sekelilingnya malah menertawakan bocah tersebut. Bahkan, salah seorang siswa terlihat menjulurkan lidah saat kamera diarahkan kepadanya.

Camat Losarang, Encep RS, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Forkopimcam Losarang bersama pihak sekolah langsung bergerak cepat menangani kasus tersebut. “Kami melakukan mediasi dan berharap bisa menghasilkan solusi yang terbaik untuk semua pihak,” ujar Encep, saat ditemui di SMAN 1 Losarang, Kamis (20/11/2025).

Encep mengaku sangat menyesalkan terjadinya perundungan, apalagi di kalangan pelajar. Upaya pencegahan terjadinya hal serupa sebenarnya sudah dilakukan. “Kami berharap semua bisa saling menjaga. Apalagi senior itu harus bisa menjaga juniornya, bukan malah membully juniornya,” kata Encep.

Hal senada disampaikan Kapolsek Losarang, AKP Hendro Ruhanda. Pihak kepolisian dalam hal ini memfasilitasi semua pihak yang terlibat untuk dilakukannya mediasi. “Kami sifatnya memfasilitasi dan mencari solusi terbaik untuk semua pihak,” kata Hendro.

Berdasarkan pantauan Republika, proses mediasi berlangsung di SMAN 1 Losarang. Mediasi itu dihadiri orang tua korban maupun orang tua dari para pelaku, dengan difasilitasi oleh pihak sekolah dan Forkopimcam Losarang.