Tebalnya Material Longsor di Cilacap Persulit Pencarian Korban yang Tertimbun

2 hours ago 2

Unit anjing pelacak (k-9) diterjunkan membantu proses pencarian korban longsor di Desa Cibeunying, Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Ahad (16/11/2025). Tim SAR mengerahkan sembilan unit anjing pelacak (K-9) pada hari keempat pencarian korban longsor, dan berhasil menemukan dua korban meninggal dunia serta dua bagian tubuh yang belum teridentifikasi, sehinggga total korban meninggal yang telah ditemukan menjadi 13 orang dan 10 korban masih dalam proses pencarian.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sebanyak tujuh korban hilang akibat longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (Jateng), belum ditemukan sejak Kamis (13/11/2025). Ketebalan material longsor dianggap menjadi salah satu kendala pencarian korban.

Asisten I Sekretaris Daerah Cilacap, Sumbowo, mengungkapkan, saat ini tim SAR gabungan masih berupaya menemukan tujuh korban hilang. "Tadi saya kontak ke lapangan, masih tetap 16 (korban jiwa) yang sudah ditemukan. Jadi masih tujuh yang hilang," ujarnya seusai menghadiri rapat koordinasi kesiapsiagaan penanggulangan bencana di Gedung Gradhika Bakti Praja, Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Selasa (18/11/2025). 

Menurut Sumbowo, area pencarian korban hilang sudah lebih difokuskan. Namun kondisi medan menjadi tantangan bagi tim SAR dalam melaksanakan tugasnya. "Memang karena kedalaman tanah yang luar biasa menimbun, ada sekitar tiga sampai empat meter di beberapa titik," ucapnya. 

Dia menambahkan, dalam proses pencarian korban hilang, tim SAR gabungan tidak hanya mengerahkan alat berat, termasuk anjing pelacak (K9). "Anjing pelacak pun, karena terlalu dalam (tertimbun tanah), sehingga daya ciumnya mungkin tidak sampai," kata Sumbowo. 

Sumbowo menerangkan, tanggap darurat bencana di Desa Cibeunying akan berlangsung hingga Kamis (20/11/2025). Setelah itu, tim SAR akan berunding dengan para keluarga korban yang masih belum ditemukan. Jika para keluarga berkenan, proses pencarian korban akan dihentikan.

"Tapi kalau ada tuntutan harus diperpanjang, tanggap darurat bisa diperpanjang selama tujuh hari ke depan," ujar Sumbowo. 

Dia mengungkapkan, Bupati Cilacap telah menyiapkan lahan seluas 3,9 hektare untuk pembangunan hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak longsor. Lahan tersebut akan dicek terlebih dulu oleh badan geologi. "Nanti kalau anggaran dari BNPB siap, akan dijadikan hunian tetap," ucapnya. 

Berita Lainnya

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |