JAKARTA - Menteri Perdagangan Budi Santoso menyadari pentingnya daya saing dalam menghadapi tantangan industri global. Apalagi setelah Pilpres AS yang dimenangi Donald Trump.
Budi menilai perlunya strategi khusus untuk meningkatkan dan memperbaiki daya saing industri khususnya di sektor UMKM ekspor. Program ini terus didorong untuk segera terealisasi.
Selain itu, timnya sudah menyusun strategi dengan membentuk forum komunikasi rutin per 2-3 bulan sekali antara pelaku UMKM dan perwakilan pemasaran untuk membuat bisnis matching dalam mempromosikan produk-produk UMKM.
“Nah tadi tadi belum disepakati kan ada yang minta per 2 bulan sekali, per 3 bulan sekali. Nanti habis ini akan diundang oleh Dirjen PPN untuk kelanjutan ini," kata Budi di Kementerian Perdagangan, Jumat (8/11/2024).
“Misalnya membahas mengenai perizinan, membahas mengenai promosi. Membahas mengenai perpajakan ya karena teman teman ini di UMKM kan programnya macam macam itu,” tambahnya.
Hal tersebut fokus pada peningkatan daya saing UMKM dengan memberikan pelatihan dan pendampingan, terutama dalam hal desain produk dan manajemen ekspor.
“Misalnya pendampingan untuk desain produk. Jadi kemarin ada permintaan rotan, misalnya supaya ada prototype produk tertentu dari rotan. Karena kemarin tahun kemarin tahun ini ekspor dari hasil pendampingan desain itu ternyata laku keras” ujarnya.
Selain itu, Kemendag juga memperkuat akses pasar dengan melibatkan perwakilan pemasaran untuk mencarikan buyer dan agregator terpercaya di luar negeri.
Hal ini juga mencakup pemahaman tren impor yang masuk ke Indonesia, dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor dan mengurangi ketergantungan pada barang impor.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari