Potensi sumber energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia dikatakan paling banyak berasal dari tenaga surya.
Ilustrasi penggunaan panel tenaga surya untuk menghasilkan energi listrik. (Foto: Istimewa)
IDXChannel – Potensi sumber energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia dikatakan paling banyak berasal dari tenaga surya. Sumber energi itu pun dinilai menjadi kunci dalam menciptakan bauran energi terbarukan di negeri ini.
Hal tersebut diungkapkan Ketua CIGRE Indonesia dan Anggota DEN 2020-2024, Herman Darnel Ibrahim. Menurut dia, sumber EBT lain seperti air, panas bumi, bioenergi, hingga pemanfaatan gelombang laut, dari sisi jumlah tidak sebanyak energi matahari.
Itu belum lagi memperhitungkan ongkos teknologi yang digunakan. Sebut saja pemanfaatan gelombang laut, punya biaya yang jauh lebih mahal daripada tenaga surya.
“Sumber energi terbarukan kita yang paling banyak itu surya. Kenapa tidak geothermal (panas bumi)? Kenapa tidak hydropower? Resources (sumber daya) walaupun ada, tempatnya jauh, dan jumlahnya tidak memadai dengan kebutuhan yang besar,” kata kata Herman dalam diskusi virtual bersama CSIS Indonesia, Selasa (22/10/2024).
Dia menganggap hanya energi matahari yang bisa menyeimbangkan konsumsi listrik masyarakat dengan kebutuhan yang besar, jika dibandingkan dengan sumber energi lain. Menurut data 2022, konsumsi listrik Indonesia per kapita sebesar 1.200 kWh. Pada 2060, jumlahnya diperkirakan naik menjadi 6.500-7.000 kWh.
Herman berpendapat, tanpa tenaga surya yang dominan, transisi energi tidak akan berhasil. Dia kemudian memerinci masing-masing sumber energi terbarukan, seperti hydropower punya potensi menghasilkan 95 GWe, geothermal 29 GWe, solar 3.295 GWe, angin 155 GWe, bioenergy 57 GWe, pemanfaatan gelombang laut 60 GWe.