Sentimen Pasar Bergeser, Harga Emas Masih Rawan Koreksi

5 hours ago 2

Harga emas berpotensi melanjutkan pelemahan pada pekan ini. Pasar global cenderung berhati-hati menyikapi perubahan sentimen investor.

 Unsplash)

Sentimen Pasar Bergeser, Harga Emas Masih Rawan Koreksi. (Foto: Unsplash)

IDXChannel - Harga emas berpotensi melanjutkan pelemahan pada pekan ini. Pasar global cenderung berhati-hati menyikapi perubahan sentimen investor, sementara analis menilai logam mulia ini masih punya ruang untuk terkoreksi lebih dalam.

Meski belum ada kepanikan besar, harga emas diperkirakan mencari titik pijakan baru setelah pekan lalu ditutup di kisaran level psikologis USD3.200 per troy ons—batas penting yang telah bertahan selama lima pekan.

Mengutip Kitco, Sabtu (17/5/2025), kontrak emas berjangka (gold futures) untuk pengiriman Juni terakhir diperdagangkan di USD3.188,80 per troy ons, turun lebih dari 4,6 persen dalam sepekan. Sejak mencetak rekor tertinggi di USD3.500 per troy ons bulan lalu, harga emas kini sudah melemah sekitar 9 persen.

Pelemahan tajam pekan ini menjadi yang terbesar sejak Juni 2021, bahkan sedikit lebih dalam dibanding koreksi usai kemenangan Donald Trump dalam pemilu Amerika Serikat (AS).

Menurut Profesor Ilmu Ekonomi di University of Bayreuth dan penerbit Boom & Bust Report, Thorsten Polleit, pelemahan ini bukan kejutan besar. Ia menilai perubahan sentimen terjadi cukup cepat, seiring perkembangan positif dalam hubungan dagang antara AS dan China, serta sejumlah kesepakatan yang dicapai Presiden Trump saat lawatannya ke Timur Tengah.

“Prospek ekonomi AS yang makin membaik memang menjadi tekanan bagi emas,” ujar Polleit, dilansir Kitco.

“Masih ada ruang bagi harga emas untuk turun dalam jangka pendek. Tapi ini koreksi yang wajar, jadi investor emas tak perlu terlalu khawatir,” tuturnya.

Ia juga memperkirakan harga emas bisa saja menguji area support di bawah USD3.000 per troy ons sebelum kembali stabil.

Meski demikian, Polleit percaya penurunan ini justru akan menarik minat baru dari investor, karena tren jangka panjang emas masih tetap positif.

Ia menambahkan, utang global yang terus meningkat tetap menjadi faktor pemicu inflasi dan ketidakpastian, yang dalam jangka panjang akan menguntungkan emas.

Sikap hati-hati juga disampaikan Senior Analyst di ActivTrades, Ricardo Evangelista. Ia melihat penurunan harga emas masih mungkin terjadi, seiring pulihnya sentimen investor secara umum. Namun, menurutnya ruang koreksi sudah mulai terbatas.

“Data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan membuat pasar semakin yakin bahwa The Fed akan segera memangkas suku bunga,” demikian tulis Evangelista.

“Hal ini menekan dolar dan imbal hasil obligasi AS, yang biasanya menjadi dukungan bagi aset seperti emas. Emas memang berada dalam tekanan dari dua arah, tapi penurunan yang terlalu dalam tampaknya kecil kemungkinannya,” ujarnya.

“Meski ada optimisme soal perdagangan dan geopolitik, ketidakpastian tetap menjadi tema utama di mata investor,” katanya.

Sementara itu, Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank, Ole Hansen, menyatakan dirinya memilih bersikap menunggu dan mengamati (wait and see), mengingat harga emas saat ini terjepit antara optimisme pemulihan ekonomi dan bayang-bayang risiko global.

Di tengah tekanan pada emas, beberapa analis menilai perak justru menunjukkan ketahanan yang lebih baik. Harga perak masih bertahan di atas USD32 per troy ons, dan kontrak untuk pengiriman Juni terakhir diperdagangkan di USD32,26 per troy ons, hanya turun 1,5 persen dalam sepekan.

Performa ini membuat rasio harga emas terhadap perak turun ke bawah angka 100—menandakan perak lebih tangguh dalam kondisi pasar saat ini.

Pasar Menanti Serangkaian Data Ekonomi AS

Pekan ini, pelaku pasar akan mencermati sejumlah indikator penting dari AS. Data klaim pengangguran mingguan, indeks aktivitas manufaktur versi S&P Global (flash PMI), serta penjualan rumah existing akan dirilis pada Kamis.

Sementara pada Jumat, fokus akan tertuju pada data penjualan rumah baru. Data-data ini bisa memengaruhi ekspektasi suku bunga dan menjadi penentu arah pasar logam mulia selanjutnya. (Aldo Fernando)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |