Sejarah Marjan Jadi Minuman Khas Lebaran, Begini Perjalanan Iklannya yang Khas

5 days ago 12

Dengan iklan bertema keluarga, pada 2008 dan tahun-tahun setelahnya Marjan mulai menampilkan tema Ramadan .

 Marjan)

Sejarah Marjan Jadi Minuman Khas Lebaran, Begini Perjalanan Iklannya yang Khas. (Foto: Marjan)

IDXChannel—Bagaimana sejarah Marjan jadi minuman khas lebaran? Iklan sirup Marjan sudah dianggap sebagai ‘penanda’ kedatangan bulan suci Ramadan. Menjelang Ramadan, iklan-iklan sirup Marjan tersiar di stasiun televisi. 

Produsen makanan dan minuman umumnya akan memanfaatkan seasonal marketing dengan menayangkan iklan bertemakan Ramadan  menjelang dan selama bulan puasa. Sirup Marjan termasuk di antaranya. 

Marjan telah meluncurkan iklan pada Ramadan sejak 2003, meskipun jenama ini sudah mulai mengiklankan produknya di televisi pada 1990-an. Pada masa itu, iklan Marjan menggunakan tagline ‘Sirup Para Bangsawan.’ 

Namun mulai 2003, Marjan mulai mengiklankan produknya dengan menyasar pangsa pasar masyarakat luas. Dengan iklan bertema keluarga, pada 2008 Marjan mulai menampilkan tema Ramadan secara eksplisit. 

Pada tahun-tahun berikutnya, Marjan secara konsisten meluncurkan iklan-iklan khusus Ramadan. Sejak saat inilah masyarakat Indonesia, yang saat itu masih dominan menonton televisi, terbiasa dengan ‘penanda’ datangnya Ramadan dari iklan Marjan. 

Sejak saat ini juga, Marjan dianggap sebagai minuman yang identik dengan suguhan khas Ramadan dan hari raya Idul Fitri. Meskipun tidak semua konsumen hanya menyuguhkan Marjan ketika bulan puasa, tetapi juga pada hari-hari normal. 

Melansir Indibiz Telkom (27/3), mulai 2010 Marjan mulai memasukkan unsur alur cerita pada iklan-iklan yang ditayangkan pada Ramadan. Seperti tema ‘kumpul bersama teman dan keluarga’ dan ‘pulang mudik.’ 

Kemudian sejak 2019, Marjan mulai membuat iklan dengan kisah yang terinspirasi dari cerita-cerita rakyat. Pada tahun itu, Marjan menggunakan cerita Timun Mas, lalu pada 2020 Marjan menggunakan cerita Lutung Kasarung dan Purbasari. 

Begitu juga dengan tahun-tahun berikutnya. Pada 2021 Marjan menggunakan cerita rakyat Singa Barong dan Kelana (asal-usul reog), lalu menggunakan cerita Dewi Sari pada 2022, dan memperkenalkan Baruna pahlawan penjaga samudra pada 2023. 

Karena cerita yang dibawakan mulai lebih kompleks, dengan sinematografi yang makin menarik menggunakan CGI, netizen mulai menyebut iklan Ramadan Marjan sebagai ‘Marjan Cinematic Universe.’

Iklan-iklan bertemakan cerita rakyat ini dibuat dengan alur cerita yang matang, karakter sentral, dan desain kostum serta latar belakang yang mewah layaknya trailer-trailer film Hollywood. 

Tren Asia membuat perhitungan biaya produksi iklan dengan membandingkannya dengan biaya produksi teaser film Disney. Diestimasikan, untuk menghasilkan teaser iklan selama 16 detik, diperlukan biaya sekitar Rp4,5 miliar. 

Dengan durasi satu iklan Marjan Cinematic Universe dengan furasi penuh kini bisa mencapai satu menit atau 60 detik. Biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi iklan bisa beberapa kali lipat dari Rp4,5 miliar.

Iklan-iklan Marjan bertemakan cerita rakyat dan budaya lokal ini mendapat pujian dari netizen, dan tentu saja, semakin menguatkan impresi bahwa iklan sirup ini menjadi penanda datangnya bulan suci Ramadan. 

Sirup Marjan sendiri mulanya diproduksi oleh PT Suba Indah yang didirikan oleh MS Kurnia, sang pendiri Hero Supermarket. Namun Suba Indah diakuisisi oleh PT Lasalle Food Indonesia pada 2002. 

Selain memproduksi sirup buah Marjan, Suba Indah dulu juga memproduksi sirup jeruk bermerek Sunquick dan sosis Farm House. Setelah dinyatakan pailit pada 2007, produksi Marjan diteruskan oleh Lasalle Food Indonesia. 

Perusahaan ini juga memproduksi jenama yang cukup populer di kalangan masyarakat. Antara lain Del Monte, Maestro, dan sirup Double Fresh. 

Itulah informasi menarik tentang sejarah Marjan jadi minuman khas lebaran

(Nadya Kurnia)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |