Raja hotel dunia ternyata dari Sukabumi yang sosoknya kerap menarik perhatian.
Raja Hotel Dunia Ternyata dari Sukabumi, Ini Sosoknya. (Foto: MNC Media)
IDXChannel – Raja hotel dunia ternyata dari Sukabumi yang sosoknya kerap menarik perhatian.
Pasalnya, ia sempat terdepak dari Indonesia ketika masa perang lantaran Presiden Soekarno menasionalisasi perusahaan swasta. Hal ini kemudian membuat keluarganya berpencar melarikan diri ke Singapura, Belanda dan negara-negara lain.
Lalu, siapakah raja hotel dunia yang ternyata dari Sukabumi ini? Berikut ini IDXChannel menyajikan informasi lengkapnya.
Pria asal Sukabumi, Indonesia yang kerap dijuluki raja hotel dunia adalah Adrian Willem Ban Kwie Lauw-Zecha alias Adrian Zecha. Ia adalah pria asal Sukabumi yang pertama kali mendirikan Aman Resort pada 1988. Saat ini, hotel yang didirikannya itu sudah beroperasi di 20 negara dunia.
Adrian Zecha dikenal sebagai sosok sukses di industri perhotelan dengan mendirikan jaringan eksklusif Aman Resorts. Sebelumnya, ia juga berperan dalam pendirian Regent International Hotel.
Mengutip dari laporan Robb Report, pria kelahiran Sukabumi tahun 1933 ini berasal dari keluarga terpandang, yakni William Lauw-Zecha dan Bebe Lauw-Zecha. Selama masa perang, Adrian menjalani pendidikan di sekolah Jepang pada siang hari, sementara pada malam harinya, ia mendapatkan pengajaran langsung dari sang ayah.
Sejak kecil, ayahnya berharap Adrian menjadi seorang dokter dan khawatir ia tidak mendapat pendidikan yang memadai dari sekolah Jepang. Namun, setelah pindah ke Pennsylvania, AS, Adrian menyadari bahwa kemampuannya sudah melampaui anak-anak Amerika seusianya.
Usai perang, keluarga Zecha pun menetap di Pennsylvania tengah, di mana Adrian menempuh pendidikan di Williamsport High School. Ia lulus SMA di usia 15 tahun dan melanjutkan studinya di Dickinson College.
Setelah menyelesaikan pendidikan di Dickinson, ia meraih gelar master di bidang sains dari Universitas Columbia. Meskipun ayahnya menginginkan ia menempuh pendidikan kedokteran, Adrian memilih kembali ke Indonesia untuk meniti karier di dunia jurnalisme.
Ia memulai kariernya di United Press International (UPI) sebelum kemudian bekerja sebagai kontributor lepas untuk New York Times dan majalah Time. Keahliannya dalam dunia jurnalistik membawanya mendirikan Asia Magazine pada 1961, surat kabar regional pertama di Asia. Untuk membangun perusahaan ini, ia mendapatkan investasi sebesar USD500.000 atau senilai Rp8,31 miliar dari Rupert Murdoch, seorang pemuda Australia yang kelak menjadi taipan media.
Seiring berjalanya waktu, usaha penerbitan Adrian bisa berkembang ke sektor seni, perjalanan, dan bisnis. Namun, pada 1972, ia memutuskan untuk melepas sahamnya di perusahaan tersebut.
Selama berkarier di dunia media, ia menghabiskan waktunya di Courchevel, Prancis, saat musim dingin, dan di Bali selama musim panas, sebelum akhirnya bergabung sebagai penasihat di Hotel Marriott.
Pada tahun yang sama, Adrian turut mendirikan Regent International Hotel, salah satu jaringan hotel mewah pertama di Asia. Bersama dua rekannya, ia berhasil membangun 12 hotel sebelum 1986 dengan total investasi mencapai USD30 juta.
Selanjutnya, ia merasa tidak puas dengan konsep hotel yang ada saat itu yang umumnya menawarkan kamar berukuran besar dengan berbagai kelas. Menurutnya, model seperti ini mengharuskan hotel dibangun dalam skala besar, sehingga sering kali menutupi keindahan alam di lokasi wisata.
Berangkat dari pemikiran tersebut, Adrian pun ingin menciptakan hotel dengan konsep berbeda yang lebih eksklusif dan berukuran kecil, dengan kapasitas maksimal hanya 50 kamar. Desain ini memungkinkan hotel bisa dibangun di lokasi-lokasi wisata terpencil tanpa mengganggu lanskap sekitarnya.
Gagasan ini pertama kali diwujudkan di Phuket, Thailand. Bersama rekannya, Anil Thadani, Adrian merintis proyek hotel ini dengan modal patungan sebesar USD4 juta.
Pada Desember 1987, hotel tersebut resmi berdiri dengan nama Amanpuri. Nama "Aman" diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti "damai," mencerminkan visi Adrian untuk menghadirkan ketenangan bagi para tamunya.
Sesuai dengan filosofi pendiriannya, Amanpuri dirancang dengan kurang dari 50 kamar, memastikan pengalaman eksklusif dan privasi maksimal bagi setiap pengunjungnya.
Saat ini, Hotel Aman pun telah berhasil menjelma jadi salah satu perusahaan perhotelan terbesar di dunia. Apabila Anda melihat nama hotel dengan nama depan "Aman", seperti Amanjiwo, Amankila, Amanpuri, atau yang lainnya, maka hotel-hotel tersebut merupakan hotel milik Adrian yang berada di bawah naungan Aman Group.
Itulah penjelasan mengenai sosok raja hotel dunia ternyata dari Sukabumi yang belum banyak diketahui.