Saham Emiten Emas Bangkit Lagi, ANTM Melesat 5 Persen

8 hours ago 1

Saham emiten emas menguat pada perdagangan Rabu (21/5/2025) seiring rebound logam mulia di pasar global.

 Freepik)

Saham Emiten Emas Bangkit Lagi, ANTM Melesat 5 Persen. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham emiten emas menguat pada perdagangan Rabu (21/5/2025) seiring rebound logam mulia di pasar global.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.55 WIB, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) meningkat 5,86 persen ke level Rp2.890 per unit. Saham PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) naik 4,00 persen dan PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) terkerek 3,45 persen.

Kemudian, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) terapresiasi 2,97 persen, PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) mendaki 2,78 persen, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) 2,61 persen, dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) 1,67 persen.

Harga emas naik hampir dua persen pada Selasa (20/5) seiring pelemahan lanjutan dolar dan merosotnya bursa saham di tengah ketidakpastian terkait kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) serta potensi gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina.

Harga emas spot (XAU/USD) ditutup meningkat 1,84 persen menjadi USD3.289,84 per troy ons.

Dolar AS kembali melemah pada Selasa, tertekan oleh sikap hati-hati Federal Reserve (The Fed) terhadap prospek ekonomi.

Sebelumnya, dolar juga mengalami tekanan pada Senin setelah lembaga pemeringkat Moody's menurunkan peringkat kredit Amerika Serikat dari "Aaa" menjadi "Aa1", menyusul kekhawatiran atas peningkatan beban utang negara tersebut.

Pelemahan dolar AS membuat emas menjadi lebih murah bagi pembeli dengan mata uang lain, sehingga meningkatkan daya tariknya.

"Masih ada tingkat ketidakpastian yang tinggi di pasar. Yang paling menonjol adalah penurunan peringkat Moody's dan pelemahan dolar, yang turut menopang kinerja logam mulia secara keseluruhan," ujar Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, David Meger.

Kekhawatiran baru atas kondisi ekonomi mendorong permintaan terhadap emas. "Investor kini menilai ulang prospek risiko jangka panjang surat utang pemerintah AS," kata analis Pepperstone, Quasar Elizundia, dikutip Dow Jones Newswires, Selasa (20/5).

"Oleh karena itu, aset-aset safe haven seperti emas diperkirakan mengalami peningkatan permintaan."

Pasar saham AS alias Wall Street cenderung melemah, seiring investor mencermati pemungutan suara penting di Washington mengenai pemangkasan pajak besar-besaran yang diusulkan Presiden Donald Trump.

Emas kerap dipandang sebagai aset aman di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi.

"Emas akan menghadapi resistance kuat di level USD3.350, dengan hambatan ringan di sekitar USD3.300. Saat ini kita berada di kisaran baru antara USD3.150 hingga USD3.350," kata Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures, Phillip Streible.

Sementara itu, ketegangan yang berkelanjutan antara Rusia dan Ukraina disebut lebih berdampak pada harga platinum dan paladium. Menurut Meger, ketiadaan kesepakatan damai berarti potensi gangguan pasokan dari Rusia—produsen paladium terbesar dan produsen platinum terbesar kedua di dunia.

Uni Eropa dan Inggris mengumumkan sanksi baru terhadap Rusia pada Selasa tanpa menunggu langkah dari AS.

Langkah ini diambil sehari setelah Donald Trump berbicara dengan Vladimir Putin namun belum berhasil mendapatkan komitmen gencatan senjata di Ukraina. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |