Saham Consumer-Peritel ACES hingga MAPA Melesat, Simak Katalisnya

4 hours ago 4

Saham emiten barang konsumsi dan peritel mencatat penguatan pada Kamis (22/5/2025), seiring sentimen positif dari pemangkasan suku bunga acuan.

 Freepik)

Saham Consumer-Peritel ACES hingga MAPA Melesat, Simak Katalisnya. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham emiten barang konsumsi dan peritel mencatat penguatan pada Kamis (22/5/2025), seiring sentimen positif dari pemangkasan suku bunga acuan dan penguatan nilai tukar rupiah.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 15.35 WIB, saham PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) melonjak 25 persen atau menyentuh auto rejection atas (ARA). Saham PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) juga mendaki 12,38 persen, diikuti saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) yang terkerek 10,58 persen.

Kemudian, saham PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) masing-masing terkerek 6,92 persen dan 3,83 persen.

Saham PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) juga naik 3,53 persen, bersama dengan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang tumbuh 3,41 persen dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) 4,76 persen.

Indeks sektor consumer cyclical pun menguat 1,17 persen.

Menurut pengamat pasar modal Michael Yeoh, kenaikan saham-saham tersebut didorong oleh sentimen positif dari pemangkasan suku bunga acuan.

"Cut rates [pemotongan suku bunga], indikasi positif bahwa belanja masyarakat akan meningkat," ujar Michael kepada IDXChannel, Kamis (22/5).

Ia menjelaskan, dengan penurunan suku bunga, beban bunga dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun pinjaman individu akan ikut mengecil. Hal ini dinilai mendorong konsumen untuk lebih berani melakukan belanja.

“Karena dengan pemangkasan suku bunga, kredit KUR serta loan dari masyarakat akan mengecil sehingga orang-orang akan lebih berani melakukan spending,” tuturnya.

Michael juga menyoroti dukungan dari faktor nilai tukar. “Ini juga didukung oleh rupiah yang menguat ke 16.200 hari ini,” kata Michael.

Michael pun menyebut sejumlah saham pilihan yang menurutnya berpotensi diuntungkan dari tren pemangkasan suku bunga.

“⁠ACES, ERAA, MAPA, MAPI, UNVR, dan AMRT,” kata Michael, menyebut saham emiten besar di sektor consumer goods dan peritel yang menurutnya juga akan terdorong oleh meningkatnya daya beli.

Bank Indonesia (BI) resmi memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,50 persen, sesuai dengan ekspektasi pasar pada Rabu (21/5).

Keputusan ini diumumkan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang berlangsung pada 20–21 Mei 2025.

Gubernur BI Perry Warjiyo menerangkan, keputusan untuk menurunkan suku bunga acuan ini konsisten dengan perkiraan inflasi 2025 dan 2026 yang rendah dan terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus 1 persen, upaya mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya, serta untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

"Ke depan, BI akan terus mengarahkan kebijakan moneter untuk menjaga inflasi dalam sasarannya dan stabilitas nilai tukar rupiah yang sesuai fundamental dengan tetap mencermati ruang untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai dinamika yang terjadi pada perekonomian global dan domestik," katanya.

Sebelumnya, Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada April 2025 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi terjaga. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) tercatat naik menjadi 121,7, sedikit lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 121,1.

Tingkat keyakinan ini didukung oleh dua komponen utama, yakni Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). IKE tercatat meningkat menjadi 113,7 dari 110,6 pada Maret. Sementara itu, IEK tetap berada di zona optimis sebesar 129,8, meskipun sedikit menurun dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 131,7. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |