Jakarta -
Produksi jagung dalam negeri diprediksi meningkat mencapai 2 juta ton seiring dengan keterlibatan Polri dalam mengurus sektor pangan, termasuk penanaman jagung. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono.
Sudaryono menerangkan pihaknya telah menandatangani sejumlah nota kesepahaman (MoU) baik dengan TNI maupun Polri untuk mengawal produksi beras dan jagung. Sudaryono menyebut TNI khusus untuk mengawal produksi beras, sementara Polri untuk mengawal produksi jagung.
"TNI kita lebih banyak MoU untuk mengawal produksi beras, mengawal produksi padi kita, bagaimana mengawal juga serapan Bulog ada yang mengawal penanaman, namanya Babinsa. Polisi kita banyak melibatkan karena MoU dengan Kapolri adalah menanam jagung," kata Sudaryono dalam unggahan di akun Instagram, @sudaru_sudaryono, Rabu (9/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan menggandeng Polri, Sudaryono menargetkan produksi jagung dapat meningkat 2 juta ton. Dia mengaku saat ini pemerintah tengah mencari upaya agar saat panen nanti tidak menimbulkan masalah karena suplai yang berlebih.
"Sekarang ini kita prediksi ada target dari Polri dengan kita bina ini ada peningkatan 2 juta ton jagung. Sekarang lagi bingung kalau panennya banyak nih ke mana," jelas Sudaryono.
Dia pun menyebut Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan agar membangun pabrik pakan jagung (feed mill). Bahkan tidak menutup kemungkinan Indonesia bisa ekspor jagung.
"Nah ini sekarang yang lagi kita, oleh Presiden kita bangun feedmill. Kalau kita ekspor (ke mana) dan setornya (ke mana). Jadi ini kan artinya bingung jualnya. Itu namanya the good problem daripada barangnya tidak ada," imbuh Sudaryono.
Dia pun menegaskan dalam hal mengurus sektor pangan, Polri tidak terlibat dalam hal-hal teknis, seperti menanam hingga mencangkul langsung. Menurut Sudaryono, kehadiran Polri dapat membantu mengajarkan masyarakat agar menjadi petani serta mengamankan dari kelompok bersenjata.
"Kita harus katakan bahwa bertani itu menjadi budaya. Nah kita mengajarkan masyarakat lain untuk menanam padi, menanam Jagung itu juga nggak mudah. Nah ini bisa dilakukan oleh TNI, bisa dilakukan oleh Polri. Jadi keterlibatan TNI dan Polri adalah dalam rangka penggalangan memberikan pendampingan, yang melatih tetap penyuluh pertanian," terang Sudaryono.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen pada 2024 sebanyak 15,14 juta ton. Angka ini mengalami kenaikan sebanyak 364,48 ribu ton atau 2,47 persen dibandingkan pada 2023 yang sebanyak 14,77 juta ton.
Adapun potensi luas panen jagung pipilan kering periode Januari-Maret 2025 diperkirakan mencapai 0,85 juta hektare, dengan potensi produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen sebanyak 4,81 juta ton. Pada 2025, Kementan menargetkan produksi jagung mencapai 23 juta ton.
(kil/kil)