PHE Siap Garap Harta Karun Migas di Ambalat

21 hours ago 6

Jakarta -

Pemerintah Indonesi dan Malaysia kini sepakat bekerja sama dalam pengelolaan 'harta karun' minyak dan gas Blok Ambalat yang berlokasi di Laut Sulawesi. Blok ini telah menjadi sengketa batas wilayah sejak lebih dari lima dekade.

Dengan adanya kesepakatan tersebut, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), subholding upstream PT Pertamina (Persero) mengungkapkan saat ini pihaknya tengah melakukan diskusi dengan pihak Petronas untuk pengembangan tersebut.

"Kita juga sedang merencanakan untuk pengembangan daerah di Blok Ambalat yang perbatasan dengan Malaysia. Saat ini kita juga sedang diskusi lanjut dengan pihak di Malaysia," kata Direktur Perencanaan Strategis, Portofolio, dan Komersial PHE Edi Karyanto dalam acara Energi Mineral Festival 2025 di Jakarta, Rabu (30/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Edi menyatakan perusahaan siap untuk menggarap harta karun migas yang berada di Blok Ambalat tersebut. Hal ini lantaran pihaknya memiliki pengalaman dan kompetensi dalam operasi laut dalam.

Hanya saja, ia mengatakan pihaknya masih akan menunggu arahan dari Kementerian ESDM dan SKK Migas untuk proses lebih jauhnya.

"Ya, kalau kami sih menunggu arahan dari SKK dan Ditjen Migas ya, tapi kami operator siap sih kalau memang di perintah untuk melakukan eksplorasi gitu, tapi kami menunggu sepenuhnya. Dan itu hanya mention aja bahwa kita siap untuk melaksanakan perintah itu," katanya.

Ia juga belum menjelaskan terkait kemungkinan porsi partisipasi antara Indonesia dan Malaysia dalam pengelolaan blok ini. Hal ini karena belum jelasnya kepemilikan batas wilayah (boundary) antara kedua negara.

"Karena kan itu tergantung dari boundary-nya kan. Secara boundary-nya itu sebenarnya ada di pelamparannya, ada di mana, di antara wilayah Indonesia sama Malaysia. Jadi sesungguhnya kalau boleh bilang semacam kalau di Indonesia unitisasi tergantung pada batas wilayahnya, itu kami belum tahu," katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat untuk mengelola bersama Blok Ambalat yang telah menjadi objek sengketa batas wilayah sejak lebih dari lima dekade. Kawasan yang berlokasi di Selat Makassar ini terkenal kaya akan 'harta karun' minyak bumi dan gas (migas), yang disebut-sebut bisa dimanfaatkan hingga 30 tahun.

Kesepakatan itu diumumkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto usai mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia Dato' Seri Anwar Ibrahim. Kedua negara telah sepakat segera menyelesaikan masalah perbatasan yang telah menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bertahun-tahun lamanya.

Prabowo memberi contoh terkait masalah Blok Ambalat di perairan Sulawesi. Keduanya sepakat, sambil menyelesaikan masalah-masalah hukum, RI-Malaysia juga mulai dengan kerja sama ekonomi pengembangan bersama atau joint development.

"Sambil kita saling menyelesaikan masalah hukum, kita sudah ingin mulai dengan kerja sama ekonomi yang kita sebut joint development," kata Prabowo, dikutip dari siaran langsung Youtube Sekretariat Presiden.

"Apapun yang kita ketemu di laut itu kita akan bersama-sama mengeksploitasi-nya. Jadi kita sepakat bahwa kita ini harus bekerja untuk kepentingan bangsa dan rakyat kita masing-masing," sambungnya.

(acd/acd)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |