SMIL mencatatkan lonjakan signifikan sebesar 33 persen menjadi Rp145,7 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Persewaan Laris-Manis, Pendapatan Sarana Mitra (SMIL) Capai Rp267,9 Miliar (foto: MNC Media)
IDXChannel - PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) baru saja mempublikasikan Laporan Keuangan Interim Perseroan untuk periode kinerja per 30 September 2024 lalu.
Dalam laporan tersebut tercatat bahwa emiten penyedia layanan persewaan forklift itu mampu mencatatkan pendapatan sebesar Rp267,9 miliar di sepanjang sembilan bulan pertama 2024 lalu.
Capaian tersebut meningkat sebesar 6,3 persen dibanding realisasi capaian pada periode sama pada 2023 lalu yang sebesar Rp252,1 miliar.
Selanjutnya, laba kotor Perseroan tercatat sebesar Rp91,3 miliar, atau menurun sebesar 7,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp98,6 miliar, dikarenakan meningkatnya biaya depresiasi sebagai konsekuensi logis dari pertambahan jumlah armada forklift Perseroan.
Secara EBITDA, SMIL mencatatkan lonjakan signifikan sebesar 33 persen menjadi Rp145,7 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp109,5 miliar.
Di lain pihak, Perseroan mampu menjaga pencapaian laba bersih sebesar Rp56,6 miliar per 30 September 2024, atau naik 5,3 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp53,7 miliar, dengan margin laba bersih juga konsisten di 21 persen.
Menurut Direktur Utama SMIL, Hadi Suhermin, capaian kinerja Perusahaan di sepanjang 2024 tersebut masih sejalan dengan target yang telah dicanangkan pada awal tahun.
"Kami bersyukur atas pertumbuhan kinerja selama triwulan ketiga 2024. Meski laba kotor mengalami sedikit penurunan akibat peningkatan biaya depresiasi, yang disebabkan oleh penambahan dan peremajaan unit—terutama untuk forklift listrik yang permintaannya terus meningkat seiring kebutuhan akan penerapan ESG—perusahaan tetap berhasil menjaga pertumbuhan laba bersih yang naik sebesar 5,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," ujar Hadi, dalam keterangan resminya, Senin (4/11/2024).
Hadi juga menambahkan bahwa Perseroan akan terus mengembangkan segmen rental forklift listrik sebagai komitmen untuk memastikan ketersediaan unit yang memadai guna memenuhi permintaan pelanggan.
Langkah ini juga diharapkan mampu mendukung pertumbuhan berkelanjutan, sejalan dengan meningkatnya kebutuhan pasar akan forklift listrik dan komitmen terhadap prinsip-prinsip ESG.
Pada Laporan Posisi Keuangan per 30 September 2024, Perseroan mencatatkan kinerja yang solid. Total aset tercatat sebesar Rp858,3 miliar turun tipis sebesar 2,1 persen dibandingkan posisi Desember 2023 sebesar Rp877 miliar, di mana meskipun jumlah aset tidak lancar bertumbuh namun Perseroan berhasil menurunkan piutang usaha mencerminkan pengelolaan arus kas yang baik.
Di sisi liabilitas, Perseroan berhasil melakukan penurunan kewajiban yang cukup signifikan, yaitu turun 30,6 persen menjadi Rp131,8 miliar dari Rp190 miliar pada akhir 2023, terutama pada porsi utang sewa pembiayaan / leasing.
Ekuitas Perseroan juga menunjukkan pertumbuhan stabil, meningkat 5,7 persen hingga mencapai Rp726,5 miliar, dibandingkan Rp687 miliar pada akhir 2023, memperkuat posisi keuangan perusahaan dan mencerminkan keberlanjutan dalam peningkatan nilai bagi pemegang saham.
Pada kesempatan yang sama, Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan SMIL, Winston Suhermin, menegaskan optimisme Perseroan dalam mencapai target yang telah ditetapkan untuk tahun ini dengan hasil yang memuaskan.
"Kami optimistis mampu meraih target pendapatan di 2024 ini yang mencapai Rp400 Miliar, mengingat adanya pertumbuhan terhadap permintaan forklift, dengan estimasi pencapaian margin laba bersih minimal 20 persen. Pencapaian pada per kuarter ketiga tahun 2024 telah menunjukkan perkembangan yang positif untuk pencapaian target tersebut," ujar Winston.
Sebagai bagian dari pencapaian yang membanggakan, SMIL juga baru-baru ini memperoleh rating kredit idA- dengan prospek stabil dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) pada Agustus 2024. Pencapaian rating ini menandai tonggak penting dalam perjalanan Perseroan, mencerminkan kinerja finansial yang solid dan stabilitas yang kuat.
"Dengan terus konsisten meningkatkan jumlah unit EV forklift, Perseroan akan dapat memenuhi tren permintaan pasar dengan optimal. Selain itu, pemberian peringkat idA- (Stable) oleh PEFINDO semakin memperkuat keyakinan kami, karena hal ini mencerminkan posisi pasar SMIL yang terdepan dalam bisnis penyewaan forklift, marjin laba yang baik, dan profil keuangan yang kuat," ujar Winston.
Semua pencapaian ini, diklaim Winston, menunjukkan bahwa kekuatan dan stabilitas keuangan Perseroan yang luar biasa, dan sekaligus mendorong seluruh entitas SMIL untuk terus berinovasi dan meningkatkan layanan di masa depan.
(taufan sukma)