Menpar Pede Program Diskon Belanja Genjot Devisa dari Wisman

2 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana menargetkan peningkatan devisa dari kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Widi menyebut keyakinan ini didasari tren positif pertumbuhan tingkat kunjungan wisatawan di Indonesia.

"Pergerakan wisman dan wisnus sudah mengalami peningkatan yang amat baik, wisman meningkat 10 persen dari itu dari Januari hingga September," ujar Widi saat konferensi pers program Belanja di Indonesia Aja (BINA)–Indonesia Great Sale 2025 di Balairung Soesilo Soedarman, Kementerian Pariwisata, Jakarta, Jumat (21/11/2025).

Widi menyampaikan devisa dari wisman pada kuartal III 2025 tercatat sebesar 13,822 miliar dolar AS. Widi menargetkan jumlah devisa ini mampu mencapai 18,2 miliar dolar AS pada akhir tahun.

Widi menyebut belanja wisman yang diukur dari rerata belanja per kedatangan (average spending per arrival/ASPA) juga mengalami kenaikan. Ia menjelaskan rata-rata pengeluaran wisman untuk makanan-minuman, hotel, hingga belanja naik dari 1.258 dolar AS menjadi 1.297 dolar AS pada kuartal III 2025.

"Kita targetkan (devisa) 18,2 miliar dolar AS, tapi kami yakin dan optimistis bisa melewati angka itu. Dengan adanya program belanja ini, kita harapkan bisa sampai 20 miliar dolar AS," ucap Widi.

Widi menilai program BINA–Indonesia Great Sale 2025 menjadi daya tarik perjalanan wisman dan wisnus untuk menghabiskan penghujung tahun. Ia menilai program ini sejalan dengan stimulus pemerintah untuk moda transportasi dalam menggerakkan mobilitas masyarakat.

"Pertumbuhan ekonomi meningkat apabila masyarakat kita jalan-jalan dengan berbelanja," kata Widi.

Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) Budihardjo Iduansjah berharap promosi program ini dapat dilakukan lebih masif di dalam dan luar negeri. Budihardjo menegaskan komitmen penuh pelaku usaha ritel dalam menyukseskan program tersebut.

"Retailer merupakan tulang punggung untuk ekonomi di Indonesia, sudah sangat tepat kita fokus untuk bahu-membahu mengadakan acara Belanja di Indonesia Aja. Kita ingin masyarakat tidak keluar negeri, tapi berbelanja di Indonesia," ujar Budihardjo.

Budihardjo berharap gaung BINA 2025 dapat disuarakan seluruh pihak, baik Kementerian Pariwisata, Kementerian Perdagangan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian UMKM, hingga pemerintah daerah. Ia menyebut Kemenko Bidang Perekonomian dapat menjadi pemimpin dalam meningkatkan jangkauan program tersebut.

"Kami juga sempat audiensi dengan Ibu Menteri Pariwisata, kita melaporkan turis asing juga harus ditarik, tidak hanya dalam negeri yang kita tahan ke luar negeri, tapi luar negeri harus kita undang," sambung Budihardjo.

APPBI, lanjut Budihardjo, menargetkan peningkatan transaksi program BINA 2025 yang berlangsung sejak 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026. Ia optimistis total transaksi selama periode tersebut tembus Rp 30 triliun atau naik 10 persen dari periode yang sama tahun lalu.

"Salah satu yang kita perjuangkan, turis (asing) itu mendapatkan 11 persen diskon VAT refund yang memperlihatkan paspor saat berbelanja. Harapan kami ini bisa didorong dengan promosi bahwa ke Indonesia itu diskonnya gede, selain diskon promosi, ada juga diskon dari pajak," kata Budihardjo.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |