Mengenal Kliring: Pengertian, Jenis, Sistem, dan Contohnya 

1 month ago 30

Kliring merupakan salah satu proses penting dalam sistem pembayaran dan transfer antarbank. 

 MNC Media) 

Mengenal Kliring: Pengertian, Jenis, Sistem, dan Contohnya. (Foto: MNC Media) 

IDXChannel – Kliring merupakan salah satu proses penting dalam sistem pembayaran dan transfer antarbank. 

Dalam dunia perbankan, kliring termasuk dalam proses untuk menyelesaikan transaksi pembayaran antar bank yang melibatkan sejumlah dana dalam jumlah besar dan biasanya memerlukan waktu. 

Agar mudah memahaminya, berikut ini IDXChannel menyajikan penjelasan mengenai kliring, pengertian, jenis, sistem dan contohnya yang bisa Anda jadikan referensi. 

Pengertian Kliring

Kliring adalah proses pertukaran informasi transaksi antara lembaga-lembaga keuangan yang berfungsi untuk menyelesaikan kewajiban pembayaran antar nasabah bank. Dalam praktiknya, kliring sering digunakan untuk menyelesaikan transaksi cek, giro, dan transfer antarbank. Secara umum, kliring memastikan bahwa transaksi pembayaran antarbank dapat diselesaikan dengan aman dan efisien, meskipun dana yang terlibat tidak segera dipindahkan pada saat transaksi dilakukan.

Di Indonesia, proses kliring ini difasilitasi oleh Bank Indonesia (BI) yang bertindak sebagai lembaga penyelenggara sistem kliring. Proses kliring sangat penting dalam menjaga kelancaran transaksi perbankan, baik itu antara nasabah bank yang sama maupun antar bank yang berbeda.

Jenis-Jenis Kliring

Dalam sistem transfer perbankan, terdapat beberapa jenis kliring yang digunakan untuk menyelesaikan transaksi. Berikut adalah jenis-jenis kliring yang umum dijumpai. 

1. Kliring Konvensional

Kliring konvensional adalah sistem kliring yang paling tradisional, di mana proses kliring dilakukan secara manual. Dalam sistem ini, dokumen transaksi seperti cek atau bilyet giro dikumpulkan dan diproses melalui bank kliring. Namun, sistem ini kini semakin digantikan oleh sistem kliring elektronik yang lebih efisien.

2. Kliring Elektronik (E-Kliring)

Kliring elektronik adalah sistem kliring yang memanfaatkan teknologi digital untuk memproses dan menyelesaikan transaksi antarbank. Dalam sistem ini, transaksi dilakukan secara otomatis melalui jaringan komputer, sehingga dapat mempercepat waktu penyelesaian transaksi. Bank Indonesia (BI) menyediakan sistem kliring elektronik untuk memfasilitasi transaksi antara bank secara lebih cepat dan efisien.

3. Kliring Lalu Lintas (Traffic Clearing)

Sistem ini mengacu pada pertukaran informasi transaksi antarbank yang lebih kecil, di mana transaksi antar bank tidak membutuhkan jumlah besar dan lebih sering dilakukan dalam skala harian. Kliring lalu lintas biasanya berfungsi untuk memfasilitasi transaksi yang lebih rutin seperti pembayaran tagihan atau transfer dana antara bank.

4. Kliring Skala Besar (Large Value Clearing)

Kliring ini dilakukan untuk transaksi bernilai besar, seperti transfer dana antarbank dengan jumlah yang signifikan. Transaksi jenis ini membutuhkan waktu lebih lama untuk diselesaikan karena jumlah dana yang terlibat lebih besar, dan proses verifikasi serta klasifikasi yang lebih kompleks.

Sistem Kliring dalam Transfer Perbankan

1. Sistem Kliring Elektronik (E-Kliring)

Sistem kliring elektronik telah menggantikan sistem manual dengan teknologi yang lebih canggih. Sistem ini memungkinkan proses kliring dapat dilakukan secara otomatis dan lebih cepat, yang tentu saja sangat membantu dalam meningkatkan efisiensi transaksi perbankan.

Berikut ini merupakan proses kliring elektronik dalam transfer perbankan. 

  • Pengajuan Transaksi

Nasabah yang ingin melakukan transfer antarbank mengajukan transaksi melalui internet banking, mobile banking, atau teller bank.

  • Proses Kliring

Bank pengirim akan mengirimkan data transaksi kepada sistem kliring Bank Indonesia (BI) yang akan memverifikasi dan memproses transaksi tersebut. Proses ini dilakukan secara otomatis tanpa perlu campur tangan manusia.

  • Penyelesaian Transaksi

Setelah verifikasi, transaksi akan diselesaikan dengan mengalihkan dana dari bank pengirim ke bank penerima. Penyelesaian ini dapat dilakukan dalam waktu yang relatif singkat, tergantung pada sistem yang digunakan.

  • Pemberitahuan ke Nasabah

Setelah transaksi berhasil, baik bank pengirim maupun penerima akan memberi notifikasi kepada nasabah yang bersangkutan bahwa transaksi telah berhasil diproses.

2. Keunggulan Sistem Kliring Elektronik

  • Kecepatan

Transaksi yang biasanya memakan waktu beberapa hari dengan sistem kliring manual kini dapat selesai dalam hitungan jam atau bahkan menit.

  • Keamanan

Proses kliring yang menggunakan sistem elektronik dilengkapi dengan berbagai lapisan pengamanan, seperti enkripsi data dan otentikasi ganda, untuk memastikan transaksi yang aman.

  • Efisiensi Biaya

Mengurangi biaya administrasi dan operasional yang biasanya timbul pada proses kliring manual.

Sistem kliring memiliki pengaruh besar terhadap kecepatan dan keamanan transfer perbankan. Sebagai contoh, dengan adanya kliring elektronik, transfer dana antarbank yang sebelumnya memakan waktu beberapa hari kini dapat dilakukan dalam waktu yang jauh lebih singkat. Hal ini tentunya memberikan kenyamanan bagi nasabah dalam bertransaksi, terutama untuk transaksi yang membutuhkan kecepatan seperti pembayaran gaji, tagihan, atau transfer antarperusahaan.

Contoh Kliring dalam Transfer Perbankan

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut adalah beberapa contoh kliring dalam transfer perbankan.

1. Contoh Kliring Cek dan Bilyet Giro 

Salah satu jenis transaksi yang sering melibatkan kliring adalah cek atau bilyet giro. Ketika nasabah melakukan pembayaran menggunakan cek atau bilyet giro, bank penerima akan mengirimkan dokumen tersebut ke bank kliring yang akan memverifikasi dan mengonfirmasi saldo yang ada di bank pengirim. Setelah itu, bank kliring akan melakukan pemindahan dana secara kliring antarbank.

2. Contoh Kliring Transfer Antarbank

Seorang nasabah ingin mentransfer dana dari Bank A ke Bank B. Dalam proses ini, Bank A akan mengirimkan instruksi pembayaran ke sistem kliring Bank Indonesia. Sistem ini akan memverifikasi dan memindahkan dana dari Bank A ke Bank B dalam waktu yang relatif singkat, sehingga penerima dapat segera menggunakan dana tersebut.

3. Contoh Kliring dalam Pembayaran Tagihan

Misalnya, Anda ingin membayar tagihan listrik yang terdaftar di bank berbeda. Dalam hal ini, bank pengirim akan melakukan kliring untuk mengirimkan pembayaran tagihan ke bank penerima yang mengelola layanan listrik. Dengan menggunakan sistem kliring elektronik, pembayaran dapat diselesaikan dalam hitungan menit.

Itulah penjelasan mengenai kliring, pengertian, jenis, sistem, dan contohnya dalam transfer perbankan. Kliring adalah proses penting dalam transfer perbankan yang memungkinkan penyelesaian transaksi antarbank dengan aman dan efisien. Dengan memahami sistem kliring dalam transfer perbankan, nasabah dan pihak bank dapat memastikan bahwa proses transaksi berjalan lancar dan tanpa hambatan.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |