Jakarta -
Angka pemutusan hubungan kerja (PHK) tercatat cukup tinggi. Menurut data Kementerian Ketenagakerjaan, PHK terjadi di 15 provinsi di Indonesia. Ada sebanyak 18.160 orang atau tenaga kerja kehilangan pekerjaannya per Februari 2025. Angka ini mencatatkan peningkatan tajam, bertambah sekitar 15.285 orang jika dibandingkan dengan periode Januari 2025 yang sebanyak 3.325 orang.
Praktisi human resources (HR), Vina Muliana, memberi saran terkait strategi yang bisa dilakukan para pekerja di tengah badai PHK. Ia bilang, salah satunya adalah dengan menginvestasikan waktu untuk bisa belajar keterampilan dan skill baru.
"PHK yang bisa datang kapan saja akan membuat seorang pegawai kehilangan pekerjaan secara tiba-tiba. Di situasi seperti ini, skill dan keterampilan yang terus up to date dapat membantu seorang pegawai untuk tetap bisa survive. Skill dan keterampilan itu juga yang bisa saja dilihat oleh perusahaan untuk tetap mempertahankan pegawai dari PHK," terangnya saat dihubungi detikcom, Senin (5/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Vina menjelaskan, jika situasinya seseorang sudah telanjur menjadi korban PHK, yang pertama perlu dilakukan adalah memproses emosi dengan baik. Menurutnya, menjadi sesuatu yang wajar bagi seseorang mengalami emosi yang tidak menentu saat mengalami PHK.
"Yang pertama, memproses emosi dengan baik. Wajar apabila saat terkena PHK seorang pegawai pasti melalui emosi yang tidak menentu. Sisihkan waktu untuk bisa memahami dan memproses emosi yang ada. Setelah kondisi lebih baik, barulah bisa mulai untuk kembali mencari pekerjaan," tambahnya.
Tidak cuma itu, beberapa cara juga dapat dilakukan untuk segera mendapatkan pekerjaan baru. Salah satunya, menurut Vina, adalah dengan fokus pada kemampuan diri secara spesifik agar bisa tetap relevan dengan situasi yang ada.
"Selalu buka diri untuk belajar hal baru, terutama skill yang terkait dengan profesi yang saat ini ditekuni. Selain itu, bisa coba untuk memperluas relasi yang ada. Seringkali banyak kesempatan kerja yang bisa didapat dari relasi yang sudah kita jalin sebelumnya," tutupnya.
(fdl/fdl)