Tangerang Selatan -
Berkreasi dengan makanan tradisional, menghasilkan camilan istimewa. Ada UMKM Kembang Goyang Ningnong yang bikin snack sehat untuk anak autis.
UMKM Kembang Goyang Ningnong di Serua, Ciputat, Tangerang Selatan memproduksi kembang goyang khas Betawi yang dimodifikasi. Camilan ini bebas gluten yang artinya aman dimakan untuk anak autis.
Sang pemiliknya Setia Ningsih kepada detikFinance menceritakan bahwa sedari awal, Kembang Goyang Ningnong sudah memakai tepung mocaf yang gluten-free. Hal ini membuat camilannya aman untuk anak-anak autis. Keputusan Ningsih memakai tepung mocaf berbahan singkong ini karena mendengarkan masukan tetangga yang punya anak berkebutuhan khusus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akhirnya kita cari tahu dan punya ide pakai tepung mocaf itu. Pemasoknya dari Dramaga, Bogor dan Sidoarjo," kata Ningsih.
Kata Ningsih dari aneka tepung alternatif pengganti tepung beras, tepung mocaf ini yang paling cocok dan mirip dengan kembang goyang tradisional. Rasanya tetap enak yang renyah, tapi sudah pasti lebih sehat.
"Paling mirip dengan terigu itu tepung mocaf," ujarnya.
Agar lebih sehat lagi, Kembang Goyang Ningnong digoreng dengan minyak sekali pakai. Setelah itu melalui proses oven untuk meniriskan minyak dan membuatnya lebih renyah. Hasil akhirnya camilan yang crunchy dan minim minyak.
"Dengan di-oven juga memperpanjang umur simpan dan minyaknya tiris," kata dia.
Kembang Goyang Ningnong dikerjakan oleh 5 orang termasuk Ningsih. Untuk produksi ada 3 orang, marketing 1 orang, untuk promosi dan medsos 1 orang di akun Instagram @ningnongindonesia dan Facebook Ningnong Makanan Betawi Tangsel. Terkadang, anak dan suami Ningsih juga membantu.
Mereka bekerja setiap hari dari pukul 08.00-15.30 WIB. Gegara Pandemi COVID-19, Kembang Goyang Ningnong langsung banjir orderan, sampai sekarang.
"Sampai pas Hari Raya (Idul Fitri-red) sempat mencapai hampir Rp 60 juta omzetnya. Kalau rata-rata bulanan Rp 25-30 juta," kata Ningsih.
Suasana di UMKM Kembang Goyang Ningnong Foto: dok Kembang Goyang Ningnong
Mimpi memperluas pasar
Ningsih mengenang, dari sejak ikut program BRIncubator, dia mendapat banyak pelatihan yang membuka matanya sebagai pelaku UMKM. Ningsih dan timnya terus berinovasi untuk packaging dari toples plastik menjadi standing pouch, karena kembang goyang gampang hancur.
Dari situ Ningsih mengatakan dirinya masih punya mimpi Kembang Goyang Ningnong bisa dijual ke banyak tempat di Indonesia. Saat ini, Kembang Goyang Ningnong tersedia di 27 gerai Indomaret di Tangerang Selatan. Ningsih punya mimpi produknya bisa tersebar lebih jauh lagi.
"Saya belum ada pemasaran ke Jakarta, masih seputar Tangsel, karena gampang pecah. Paling jauh orderan dari Yogyakarta, Surabaya, Purwokerto pas Lebaran kemarin. Tapi saya pakai Paxel, jadi kemasannya harus berlapis-lapis. Makanya saya harus ekspansi ke Jakarta kan ini makanan khas Betawi," ujarnya.
Ningsih mengatakan kembang goyang Ningnong yang mungil, imut dan varian rasa kekinian, kini mulai banyak ditiru orang. Dulu tampil sendirian, kini Ningsih melihat ada beberapa UMKM lain ikut membuat kembang goyang mini. Tapi dia tidak khawatir, karena terus berinovasi.
"Tiap aku bikin begini tuh mereka semua mengikuti. Alhamdulillah, walau tidak mengakui tapi ya kita menjadi role model," kata Ningsih tertawa.
Ikutan BRI UMKM EXPO(RT) 2025
Keunikan Kembang Goyang Ningnong membuatnya diajak tampil oleh Bank Rakyat Indonesia di BRI UMKM EXPO(RT) 2025 pada 30 Januari hingga 2 Februari 2025 di ICE BSD City. Ningsih bilang dirinya adalah alumni dari program BRIncubator 2024. Kembang Goyang Ningnong lalu mengikuti proses kurasi yang ketat dan bertahap.
"Nggak sembarangan tuh BRI pilih calon-calon buat pameran di ICE BSD itu. Kita kirim produk ke BRI, ternyata ada tim kurator khusus," kata Ningsih.
Kata Ningsih, dari 30 alumni BRIncubator kategori makanan hanya 4 yang lolos termasuk dirinya. Kembang Goyang Ningnong pun tampil pameran di BRI UMKM EXPO(RT) 2025 dan hasilnya memuaskan.
"Saya bisa lolos kurasi saja suatu berkah, kita itu butuh event seperti itu untuk kasih edukasi bahwa kembang goyang kita berbeda. Alhamdulillah penjualan sold out. Omset kemarin tuh sekitar Rp 8,5 juta," kata Ningsih.
Ningsih bilang, ini pameran yang paling ramai yang pernah dia ikuti. Dari acara ini, Ningsih juga dapat masukan dari para pembeli. Rupanya banyak ibu-ibu muda yang suka produknya untuk menjadi camilan keluarga.
"Si Mayang pakai tanktop, Si Malih pergi ke Cibinong. Kalau mau kembang goyang yang top, pilih Kembang Goyang Ningnong," pungkas Ningsih berpantun dan tertawa menutup obrolan.
Misi UMKM naik kelas
BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang diikuti oleh Kembang Goyang Ningnong menjadi salah satu langkah BRI dalam mendorong lebih banyak UMKM binaan untuk go international. Acara yang berlangsung pada 30 Januari hingga 2 Februari 2025 di ICE BSD City tersebut sukses dihadiri oleh lebih dari 69 ribu pengunjung, serta mencatatkan transaksi lebih dari Rp 40 miliar dan berhasil merealisasikan kontrak ekspor mencapai USD 90,6 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun.
"Keikutsertaan dalam pameran internasional ini juga merupakan bentuk dukungan nyata BRI untuk mendorong pengusaha UMKM go global yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui ekspor produk lokal," tutur Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi.
(fay/hns)