Bos Bank Mandiri Respons Dampak Perang Dagang ke RI

5 hours ago 2

Jakarta -

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Darmawan Junaidi merespons dampak perang dagang yang dikobarkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, terhadap Indonesia.

Darmawan menilai perang dagang akan berdampak pada aliran modal yang masuk ke negara berkembang, termasuk Indonesia, juga akan berimbas buruk pada pasar dan perdagangan internasional.

Menurut Darmawan Indonesia dapat melewati kondisi tersebut. Pasalnya, fundamental perekonomian Indonesia berada dalam kondisi yang solid, didukung oleh tingkat inflasi dan cadangan devisa yang terjaga dengan baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami meyakini dengan koordinasi dan kebijakan yang erat antara otoritas fiskal, moneter, dan sektor keuangan, ketahanan ekonomi Indonesia dapat tetap terjaga dengan baik," kata Darmawan dalam konferensi persnya yang digelar secara virtual, Selasa (29/4/2025).

Berdasarkan kondisi fundamental perekonomian, Darmawan juga melihat adanya peluang pertumbuhan bagi kredit Bank Mandiri. Perseroan juga akan mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit pada sektor-sektor yang masuk dalam klasifikasi baik, yakni hijau dan kuning.

"Artinya memang masih cukup menarik dan moderat, prospektif dan resilient. Strategi ini memungkinkan kami menjaga kualitas aset secara sustain di tengah volatilitas pasar," jelasnya.

Darmawan menambahkan, Bank Mandiri juga akan terus memperkuat manajemen risiko dan memperdalam penggunaan inovasi digital untuk mendukung penyaluran kredit yang efektif dan berkelanjutan. Dengan begitu, ia meyakini perseroan dapat menjaga pertumbuhan kredit yang sehat.

"Dengan kombinasi antara fundamental yang solid, transformasi digital yang progresif, serta komitmen pada pengelolaan risiko yang disiplin, kami yakin Bank Mandiri dapat menjaga pertumbuhan kredit yang sehat dan berkontribusi pada dorongan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional hingga akhir tahun dan juga di tahun-tahun berikutnya untuk terus baik," jelasnya.

Darmawan menjelaskan, laju pertumbuhan kredit Bank Mandiri pada Maret 2025 berada pada level yang sehat, yakni sebesar 17% secara tahunan. Ia mengatakan, pertumbuhan kredit perseroan berada di atas rata-rata perbankan nasional yang berada di level 9,16%.

Pertumbuhan kredit Bank Mandiri sejalan dengan kualitas rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL) di level 1,01 atau berada jauh di bawah industri rata-rata yakni sebesar 2,18%. "Hal ini mencerminkan kewaspadaan dan komitmen Bank Mandiri dalam menjaga prinsip kehati-hatian serta kualitas penyaluran kredit," tuturnya.

(hns/hns)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |