Kadin: Impor Beras Harus Keputusan Presiden Lewat Ratas

40 minutes ago 1

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Wakil Ketua Umum Wilayah Sumatera I Kadin Indonesia, Ivan Batubara, mengatakan impor beras sebagai komoditas strategis diputuskan oleh Presiden Prabowo Subianto setelah mendengar masukan dari Rapat Kabinet Terbatas (Ratas). Ivan menyampaikan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang tidak memiliki kewenangan untuk mengizinkan pengadaan beras impor.

“Beras adalah komoditas strategis yang diatur ketat secara nasional sehingga tetap memerlukan izin pusat. Kadin dapat memahami tindakan pemerintah menyegel 250 ton beras impor dari Thailand,” ujar Ivan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (26/11/2025).

Ivan menanggapi temuan impor beras ilegal sebanyak 250 ton di Sabang, Aceh, yang disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Sebelum memutuskan dalam Ratas, ucap Ivan, Presiden Prabowo mendengar masukan dari para menteri dan pimpinan lembaga, yakni Menko Pangan dan Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Perdagangan (Kemendag), Badan Pangan Nasional (Bapanas), Menko Perekonomian, Badan Pusat Statistik (BPS) untuk data inflasi, serta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mengetahui stok.

“Impor beras bukan kewenangan satu menteri, melainkan hasil Ratas dan diputuskan Presiden,” tegas Ivan.

Ivan mengatakan impor beras diputuskan melalui Ratas karena beras merupakan komoditas sensitif secara politik. Dampaknya langsung terhadap inflasi, kesejahteraan petani, cadangan beras pemerintah (CBP), dan ketahanan pangan.

“Dalam Ratas, Presiden memutuskan apakah impor boleh dilakukan, berapa volume, kapan waktu masuk, dan siapa pihak yang ditugaskan. Setelah itu, Menko Perekonomian menerbitkan SK impor. Selama ini, pihak yang ditugaskan umumnya adalah Bulog,” sambung Ivan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional periode Januari–November 2025 mencapai sekitar 33,19 juta ton. Diperkirakan produksi beras sepanjang 2025 mencapai 34,77 juta ton, sementara konsumsi nasional diperkirakan 30,97 juta ton.

“Dengan demikian, surplus beras tahun ini diperkirakan mencapai 3,8 juta ton,” lanjut Ivan.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |