Jakarta -
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rontok mengikuti bursa saham global. Pada pembukaan perdagangan Jumat (11/4/2025), IHSG terpantau melemah 1,31% ke level 6.172.
Dikutip dari RTI Business, pelemahan IHSG terjadi mengikuti bursa saham global. Indeks saham blue chip atau perusahaan Amerika Serikat (AS) Dow Jones Index Future (DJIF) misalnya, melemah 0,41% ke level 39.634. Pelemahan juga terjadi pada indeks S&P500 yang terkoreksi 3,46% ke level 5.268. Sementara Nasdaq, melemah 4,31% ke level 16.387.
Di bursa Asia, Nikkei 225 Index (N225) asal Jepang juga terkoreksi sebesar 4,22% ke level 33.148. Sementara di China, Shanghai Composite Index (SSEC) melemah tipis 0,21% ke level 3.216. Kemudian bursa Singapura, Straits Times Index (STI) terkoreksi 2,14% ke level 3.501.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun IHSG pada pembukaan perdagangan perdagangan pagi ini sempat mencapai level tertinggi di posisi 6.198 dan terendah di level 6.166. Volume transaksi tercatat 348,18 juta dengan nilai transaksi Rp 365,33 miliar. Sementara frekuensi saham yang diperdagangkan tercatat 29.308 kali. Hanya 95 saham yang menguat, 193 saham melemah, serta 214 saham stagnan.
Melemahnya IHSG sebelumnya telah diprediksi sejumlah sekuritas. Philip Sekuritas Indonesia, memprediksi pelemahan IHSG imbas indeks saham Asia yang melemah mengikuti saham utama di Wall Street.
"Indeks saham di Asia pagi ini Jumat di buka melemah mengikuti pergerakan indeks saham utama di Wall Street semalam," tulis analisis Phillip Sekuritas, Jumat (11/4/2025).
Hal ini terjadi lantaran para investor mencari perlindungan pada aset-aset yang dianggap aman atau safe haven, dengan harga emas yang naik hampir 3% ke level tertinggi sepanjang masa.
Selain itu, nilai tukar dolar AS juga mencapai level terendah dalam 10 tahun terakhir terhadap mata uang franc Swiss (CHF). Aksi jual pun terjadi di tengah kekhawatiran perang dagang yang dilakukan oleh Presiden AS Donald Trump yang telah berubah menjadi konfrontasi langsung dengan China.
(acd/acd)