Harga tembaga turun sekitar 1,7 persen dalam tiga pekan terakhir ke harga USD9.452 per ton.
Harga Tembaga Turun dalam Tiga Pekan, Saham MDKA-AMMN Masih Aman? (Foto: MNC Media)
IDXChannel - Harga tembaga turun sekitar 1,7 persen dalam tiga pekan terakhir ke harga USD9.452 per ton.
Penurunan ini dipengaruhi oleh banyak pemasok tembaga yang mulai menjual stok mereka di harga lebih rendah lantaran ada perkiraan pasokan yang meningkat pada akhir Oktober 2024.
Harga tembaga turun saat pemerintah China belum memberikan stimulus yang memadai dalam mendukung sektor properti sebagai konsumen terbesar tembaga.
Berdasarkan riset Samuel Sekuritas, ada ekspektasi bahwa impor tembaga olahan China bisa turun ke 3,5 juta ton pada 2024, atau sekitar 10 ribu ton lebih rendah dibanding tahun lalu.
Dari sisi pasokan, perusahaan tambang asal Australia, BHP Group, melaporkan peningkatan produksi tembaga sebesar 4 persen yang semakin memperkuat pasokan dan menekan harga.
"Kami tetap memperkirakan harga tembaga rata-rata tahun ini di kisaran USD9.200 per ton. Saat ini, harga sudah mencapai sekitar USD9.164 per ton," tulis riset Samuel Sekuritas, pada Senin (21/10/2024).
Samuel Sekuritas meyakini prospek saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) masih positif meski ada tantangan dari perlambatan ekonomi global dan melambatnya sektor industri China.
Saham MDKA ditutup naik 1,59 persen ke harga Rp2.560 dengan nilai transaksi mencapai Rp195,01 miliar pada Senin (21/10/2024).
Dalam sepekan, saham MDKA menguat 1,19 persen dan secara year to date (ytd) terkoreksi 5,19 persen. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp62,65 triliun dengan PER minus 153,27 dan PBVR 3,97.
Adapun emiten tambang emas dan tembaga ini membukukan rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD12,50 juta pada semester I-2024.
Realisasi rugi tersebut menyusut 74,6 persen dibanding periode yang sama sebelumnya sebesar USD49,21 juta.
Penurunan rugi perseroan ditopang oleh kenaikan pendapatan pada paruh pertama tahun ini sebesar 110,34 persen menjadi USD1,09 miliar. Sementara semester I-2023, realisasinya USD520,03 juta.
"Dengan target harga Rp3.000, MDKA diperkirakan dapat mencapai profit pada 2024, terutama setelah proyek smelter Weda Bay selesai di kuartal terakhir tahun ini," tulis riset tersebut.
Sementara itu, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) juga masih layak koleksi usai diresmikannya smelter tembaga dan fasilitas pemurnian logam mulia dari emiten tersebut.
Penyelesaian proyek hilirisasi ini bakal menjadi katalis penting bagi prospek kinerja emiten yang terafiliasi dengan Grup Salim dan Medco tersebut.
Saham AMMN ditutup koreksi 0,51 persen ke harga Rp9.750 pada Senin (21/10/2024). Volume perdagangan AMMN mencapai 19,70 juta saham dengan nilai transaksi R190,63 miliar.
Salam sepekan, saham AMMN tumbuh 3,17 persen dan secara year to date (ytd) melesat 48,85 persen. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp707,05 triliun dengan PER minus 45,42 dan PBVR 8,66.
(DESI ANGRIANI)