Harga minyak mentah ditutup menguat pada Kamis (14/11/2024), meskipun laporan menunjukkan kenaikan cadangan minyak Amerika Serikat (AS) yang lebih besar.
Harga Minyak Dunia Naik Didukung Permintaan Bensin AS. (Foto: Freepik)
IDXChannel - Harga minyak mentah ditutup menguat pada Kamis (14/11/2024), meskipun laporan menunjukkan kenaikan cadangan minyak Amerika Serikat (AS) yang lebih besar dari perkiraan.
Sementara, Badan Energi Internasional (IEA) mempertahankan perkiraan permintaan 2024 dan memproyeksikan pasokan akan melebihi permintaan di 2025 akibat peningkatan produksi dari negara non-OPEC.
Data pasar menunjukkan, kontrak berjangka (futures) minyak Brent naik 0,39 persen ke USD72,56 per barel, sedangkan minyak WTI terapresiasi 0,39 persen ke level USD68,70 per barel pada Kamis.
Dalam survei mingguan, Administrasi Informasi Energi AS (EIA) melaporkan cadangan minyak AS naik 2,1 juta barel pekan lalu, sementara konsensus analis memperkirakan kenaikan hanya sebesar 1 juta barel.
Laporan ini berlawanan dengan survei dari American Petroleum Institute (API) sehari sebelumnya yang menyebutkan cadangan minyak AS turun 0,78 juta barel pekan lalu.
Dalam Laporan Pasar Minyak bulanannya, IEA mempertahankan perkiraan pertumbuhan permintaan 2024 pada 0,92 juta barel per hari di atas level 2023, dengan kenaikan tambahan sebesar 0,99 juta barel per hari pada 2025.
IEA menyebutkan cadangan minyak global terus menurun, tetapi produksi diperkirakan mulai melampaui pasokan tahun depan seiring peningkatan produksi dari negara non-OPEC sebesar 1,5 juta barel per hari, sementara permintaan dari China tetap lemah.
Laporan IEA menjelaskan, pasokan minyak dunia naik dengan laju yang sehat.
Pasca pemilu awal November di AS, IEA terus memperkirakan Amerika Serikat akan memimpin pertumbuhan pasokan non-OPEC+ sebesar 1,5 juta barel per hari pada 2024 dan 2025, didukung oleh peningkatan produksi dari Kanada, Guyana, dan Argentina.
Total pertumbuhan dari lima produsen Amerika akan lebih dari cukup untuk memenuhi pertumbuhan permintaan yang diharapkan pada 2024 dan 2025
“Neraca saat ini menunjukkan bahwa meskipun pemotongan OPEC+ tetap berlaku, pasokan global akan melebihi permintaan lebih dari 1 juta barel per hari tahun depan,” kata laporan IEA.
Penguatan futures minyak ini juga didorong oleh penurunan cadangan bensin AS sebesar 4,4 juta barel yang melebihi perkiraan, sehingga mengimbangi kenaikan cadangan minyak mentah sebesar 2,1 juta barel.
Analis Mizuho Robert Yawger berpendapat, bensin menjadi bintang utama seiring persediaan menurun, permintaan meningkat, dan kilang beroperasi pada level tinggi untuk periode ini.
Dia mencatat, permintaan bensin saat ini mencapai level tertinggi untuk periode ini sejak 2015, didorong oleh harga di bawah USD3 per galon dan Nymex di bawah USD2.
Dalam Prospek Energi Jangka Pendek yang dirilis Rabu, EIA juga memprediksi bahwa pasokan akan melampaui permintaan mulai kuartal II-2025. (Aldo Fernando)