Harga emas menembus rekor tertinggi baru pada Kamis (27/3/2025) seiring meningkatnya minat investor terhadap aset safe haven.
Harga Emas Cetak Rekor Baru di Tengah Tensi Tarif AS. (Foto: Unsplash)
IDXChannel - Harga emas menembus rekor tertinggi baru pada Kamis (27/3/2025) seiring meningkatnya minat investor terhadap aset safe haven di tengah memanasnya ketegangan perdagangan global dan anjloknya pasar saham.
Sentimen pasar memburuk setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan tarif baru untuk mobil impor.
Harga emas spot (XAU/USD) naik 1,23 persen ke level USD3.056,60 per troy ons, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di USD3.059,75 pada perdagangan intraday Kamis.
Sepanjang 2025, emas telah mencetak 17 rekor tertinggi.
"Kemungkinan besar kita akan melihat harga emas berjangka mencapai USD3.100 dalam waktu dekat, dengan pendorong utama adalah aksi beli safe haven," kata analis pasar senior di RJO Futures, Bob Haberkorn.
Ia menambahkan, ketidakpastian seputar kebijakan tarif Trump menjadi faktor utama di balik lonjakan harga emas.
Pemerintah dari Ottawa hingga Paris mengancam akan membalas kebijakan Trump, yang menetapkan tarif 25 persen untuk mobil impor.
Kebijakan ini dijadwalkan berlaku sehari setelah ia mengumumkan tarif balasan yang ditujukan kepada negara-negara yang dianggap bertanggung jawab atas defisit perdagangan AS.
Pasar saham global tertekan akibat anjloknya harga saham beberapa produsen mobil terbesar dunia.
Selain itu, menurut kepala strategi pasar di Blue Line Futures, Phillip Streible, emas juga mendapat dukungan dari arus masuk dana yang kuat ke bank sentral serta meningkatnya permintaan ETF.
Investor kini menantikan rilis data Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS pada Jumat untuk mencari petunjuk mengenai arah kebijakan suku bunga, setelah Federal Reserve (The Fed) pekan lalu memutuskan mempertahankan suku bunga acuannya.
Emas secara tradisional dipandang sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi dan politik serta cenderung menguat dalam lingkungan suku bunga rendah.
Goldman Sachs pada Rabu menaikkan proyeksi harga emas akhir 2025 menjadi USD3.300 per troy ons dari sebelumnya USD3.100, dengan alasan arus masuk dana ke ETF yang lebih kuat dari perkiraan serta permintaan yang berkelanjutan dari bank sentral.
Sementara itu, analis Citi melihat prospek bullish bagi emas dalam tiga bulan ke depan, mengingat dampak tarif balasan yang akan diberlakukan pada 2 April terhadap pertumbuhan global dan ekonomi AS.
Pasar dinilai masih meremehkan dampak tarif tersebut terhadap pertumbuhan dan harga komoditas, sehingga investor disarankan mengambil langkah perlindungan terhadap risiko yang mungkin timbul.
Citi menaikkan perkiraan harga emas dalam tiga bulan ke depan menjadi USD3.200 per troy ons, dari sebelumnya USD3.000 per troy ons. (Aldo Fernando)