hadirnya Danantara juga dapat diharapkan bisa mempercepat terwujudnya kemandirian energi nasional melalui berbagai investasi.
Hadirnya Danantara Dinilai Bakal Dukung Kemandirian Energi Nasional (foto: MNC media)
IDXChannel - Telah diresmikannya Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) oleh pemerintah, pada Senin (24/2/2025) lalu, terus memantik respons dari berbagai pihak.
Tak terkecuali bagi para pegiat ekosistem energi nasional, yang menilai hadirnya lembaga dana kekayaan negara (Sovereign Wealth Fund/SWF) bakal berpotensi turut mendukung kemandirian energi nasional.
"Keberadaan Danantara dapat mendorong potensi BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dari hulu ke hilir, sekaligus meningkatkan kelincahan dalam berekspansi. Termasuk juga (BUMN) di sektor energi," ujar Direktur Eksekutif Center for Energy Security Studies (CESS), Ali Ahmudi Achyak, dalam keterangan resminya, Senin (24/2/2025).
Dengan semakin kuatnya kinerja BUMN di sektor energi, menurut Ali, maka hadirnya Danantara juga dapat diharapkan bisa mempercepat terwujudnya kemandirian energi nasional, melalui berbagai investasi di bawah pengelolaan lembaga tersebut.
Dengan kepemilikan sumber daya alam yang melimpah, Ali menjelaskan, sudah seharusnya Indonesia membutuhkan investasi besar dalam upaya pengembangan dan pemanfaatannya.
"Sehingga Danantara dapat berperan dalam mengorkestrasi sejumlah BUMN untuk mewujudkan swasembada energi di Indonesia," ujar Ali.
Sejumlah BUMN yang terlibat dalam pengelolaan Danantara tersebut, dikatakan Ali, diharapkan bisa saling melengkapi, menciptakan efisiensi operasional, dan meningkatkan daya saing.
Selain itu, keberadaan Danantara juga digadang-gadang dapat mendongkrak efisiensi kinerja BUMN, serta mempercepat ekspansi dalam upaya pemenuhankebutuhan energi nasional.
Tak hanya itu, Ali juga menilai hadirnya Danantara dapat dimaknai sebagai strategi efektif pemerintah dalam mendorong keunggulan kompetitif perusahaan BUMN.
Karenanya, Ali berharap masyarakat dapat mendukung keputusan pemerintah yang telah berbulat tekad untuk memiliki lembaga pengelola dana investasi, yang diwujudkan dengan hadirnya Danantara.
"Karena bagaimana pun, negara-negara lain, seperti Malaysia dan Singapura, juga telah menunjukkan pentingnya memiliki semacam Danantara yang sehat dan kuat untuk bersaing secara global," ujar Ali.
Ali mencontohkan, pada pertengahan 1990-an, pemerintahan Mahathir Mohammad di Malaysia juga mendukung kemandirian Khazanah Bhd dengan keyakinan bahwa negara membutuhkan BUMN yang kuat untuk bersaing secara global.
Begitu juga di Singapura, di mana pemimpinnya saat itu, PM Lee Kuan Yew, juga membentuk Temasek Group dengan semangat dan pemikiran serupa.
Melalui Danantara, Ali meyakini pemerintahan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto memiliki peluang besar untuk mengubah sejarah.
"Saatnya Indonesia bangkit dan berdikari. Mari kita bersama-sama membangun Danantara untuk Indonesia yang lebih perkasa," ujar Ali.
(taufan sukma)