Tips mencegah jerawat muncul kembali. (Foto: Syifa Fauziah)
GEN Z merupakan generasi yang berada di rentang usia 13-27 tahun. Mereka termasuk dalam kelompok usia yang paling rentan terkena masalah kulit seperti jerawat. Hal ini disebabkan karena Gen Z memasuki usia produktif, di mana mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk beraktivitas di luar ruangan sehingga kulitnya lebih sering terpapar polusi dan sinar matahari.
Dokter kecantikan sekaligus pemilik Privee Clinic, dr Almond Wibowo, M Biomed AAM menjelaskan acne scar atau bekas jerawat adalah masalah kulit yang umum terjadi oleh siapa saja, termasuk Gen Z. Hal itu dapat mengganggu penampilan serta kepercayaan diri seseorang.
“Acne Scar atau yang lebih dikenal dengan bekas jerawat adalah perubahan tekstur dan lekukan permukaan kulit akibat jerawat yang tidak tertangani dengan baik, dapat berupa bopeng atau cekung ke dalam atau perubahan warna semata,” ujar dr Almond saat ditemui dalam acara Peluncuran The New Combination Treatment for Acne Scar, di Jakarta, Selasa (3/12/2024).
Dokter Almond menambahkan dengan metode perawatan yang tepat untuk menghilangkan bekas jerawat adalah dengan diobati secara baik. “Untuk memperbaiki acne scar atau bekas jerawat tersebut dibutuhkan berbagai modalitas yang dapat memperbaiki jaringan kulit dari dalam dan memperbaiki tekstur di permukaan kulit,” katanya.
Lebih lanjut dr Almond mengatakan penanganan bekas jarawar pada wajah bisa dilakukan dengan skinbooster dan laser thulium. Skinboosters dari Perusahaan Galderma adalah injectable treatment yang dapat meningkatkan tingkat hidrasi pada kulit dan merangsang produksi kolagen, memperbaiki garis-garis halus dan kerutan, menghasilkan kulit lebih kencang, tampak lebih muda dan glowing.
“Area yang dapat dilakukan treatment skinboosters adalah wajah, diikuti leher, dada, dan tangan,” paparnya.
Di dalam skinbooster mengandung zat aktif Hyaluronic Acid (HA) merupakan pilihan terbaik dari sisi keamanan serta efektivitasnya dan HA dari Galderma diciptakan dengan specific karena mempunyai system crosslink yang bertujuan agar product nya lebih tahan lama.
Selain itu, bisa juga menggunakan treatment thulium Laser, yaitu metode laser treatment terbaru yang bisa berfungsi untuk meregenerasi sel kulit baru, menstimulasi kolagen dan menargetkan lapisan kulit bagian dalam tanpa merusak bagian permukaan kulit yang sehat.
“Laser thulium akan menciptakan perlukaan kulit di bagian Tengah, jika terjadi regenerasi kulit baru akan menyebabkan lapisan kulit bagian atasnya akan menjadi lebih halus,” paparnya.
Namun sebelum itu, sebaiknya para Gen Z melakukan beberapa pencegahan agar tidak muncul bekas jerawat. Berikut 5 hal yang harus dihindari agar tidak muncul bekas jerawat di wajah.
1. Pakai acne patch
Saat ini, acne pack di kalangan Gen Z sedang hits. Selain untuk menutupi jerawat, acne patch yang bentuknya lucu ini bisa jadi pemanis area wajah.
Namun dr Almond mengatakan menggunakan acne patch justru dapat memperparah masalah kulit. Ketika jerawat ditutup, akan mengalami penebalan dan menyebabkan iritasi atau peradangan hebat.
“Ada bahan yang lengket untuk nempel plasternya kan, nah itu sifatnya iritatif. Kalau gak dicabut, jerawatnya bisa semakin besar,” katanya.
2. Membiarkan jerawat lebih dari tiga hari
Dokter Almond mengatakan setiap orang pasti memiliki jerawat. Biasanya, jerawat harus hilang dalam tiga hari karena jerawat sifatnya peradangan.
“Makin lama radang dan infeksi itu akan makin berat. Akibatnya akan makin besar dan kulit yang dirusak akan makin dalam. Nah biasanya setelah tiga hari, kerusakannya sudah sampai kulit lapisan dalam,” ucapnya.