Jakarta -
Pengusaha Elon Musk kembali menyindir penasihat perdagangan senior Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Peter Navarro. Ia menyebutnya dengan sebutan sebagai 'bodoh' di media sosial.
Pernyataan Musk tersebut merupakan tanggapan atas wawancara CNBC dengan Navarro yang ditayangkan pada hari Senin, saat Navarro membahas bagaimana posisi Tesla sebagai perakitan mobil dan bukan produsen mobil sehingga dapat bertentangan dengan kebijakan tarif Trump.
Hal ini terjadi tidak lama setelah Trump mengumumkan tarif impor resiprokal untuk sejumlah negara. Kondisi ini menyebabkan volatilitas pasar dan kemungkinan akan meningkatkan biaya mobil hingga ribuan dolar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam banyak kasus, jika Anda pergi ke pabriknya di Texas, sebagian besar mesin yang ia dapatkan, yang dalam kasus EV adalah baterainya, berasal dari Jepang dan berasal dari China. Elektroniknya berasal dari Taiwan," kata Navarro, dikutip dari CNN Business, Rabu (9/4/2025).
"Perbedaannya, dalam pemikiran kami dan Elon, adalah kami ingin ban dibuat di Akron. Kami ingin transmisi dibuat di Indianapolis. Kami ingin mesin dibuat di Flint dan Saginaw. Dan kami ingin mobil diproduksi di sini," lanjutnya.
Merespons pernyataan tersebut, Musk nampaknya tidak sependapat dan mengatai Navarro 'benar-benar bodoh' melalui sebuah posting X. Postingan tersebut membalas video komentar yang dibagikan di platform media sosial.
"Apa yang dia katakan di sini terbukti salah," tulisnya.
Musk mengklaim bahwa Tesla memiliki mobil buatan Amerika terbanyak. Lalu dalam serangkaian posting X lainnya, ia juga menyebut kalau Naverro bodoh.
"Navarro lebih bodoh dari sekarung batu bata," tulis Musk.
"Menurut definisi apa pun, Tesla adalah produsen mobil paling terintegrasi secara vertikal di Amerika dengan persentase konten AS tertinggi. Navarro harus bertanya kepada ahli palsu yang dia ciptakan, Ron Vara," tambahnya
Tesla telah mendominasi Indeks Buatan Amerika milik Cars.com sejak 2021, berdasarkan kriteria termasuk lokasi perakitan, tempat pembuatan suku cadang, asal mesin, asal transmisi, dan tenaga kerja manufaktur AS. Meski begitu, Tesla tidak kebal terhadap tarif, kenyataan yang diakui Musk.
"Dampak tarif pada Tesla masih signifikan," tulis Musk di X bulan lalu.
Pernyataan Musk yang menyindir Naverro bodoh itu muncul tidak lama setelah ia mengunggah, dan kemudian menghapus, komentar yang mengatakan gelar doktor Navarro dari Harvard adalah hal yang buruk, dan bahwa ia belum membangun apa pun.
Navarro pun telah menepis kekhawatiran atas bentrokan dengan Musk pada hari Senin kemarin. "Semuanya baik-baik saja dengan Elon, tidak ada masalah," ujarnya saat berbicara dengan CNBC.
Musk juga berbeda pendapat dengan Trump tentang tarif, mengunggah video tentang perdagangan bebas dan mengatakan di sebuah acara di Italia bahwa ia yakin seharusnya tidak ada tarif antara AS dan Eropa. Washington Post melaporkan pada hari Senin bahwa Musk juga menyampaikan permohonan langsung kepada Trump.
Ini bukan pertama kalinya Musk tidak setuju dengan Trump tentang kebijakan atau pemilihan personel. Namun, perpecahan mengenai tarif merupakan salah satu perbedaan perspektif yang signifikan antara presiden dan pendukung sekaligus penasihat utamanya itu.
Sementara itu, Gedung Putih sendiri mengabaikan komentar Musk.
"Mereka jelas merupakan dua individu yang memiliki pandangan yang sangat berbeda tentang perdagangan dan tarif. Anak laki-laki akan menjadi anak laki-laki dan kami akan membiarkan perdebatan publik mereka berlanjut," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt dalam jumpa pers pada hari Selasa
"Saya pikir hal itu juga menunjukkan kesediaan presiden untuk mendengar dari semua pihak bahwa ia memiliki orang-orang di tingkat tertinggi pemerintahan ini, di Gedung Putih ini, yang memiliki pendapat yang sangat beragam tentang berbagai isu," sambungnya.
(shc/rrd)