realisasi penggunaan suku cadang lokal di seluruh pabrik SIG pada tahun lalu mencapai Rp787 miliar, meningkat 20,7 persen dibanding realisasi pada 2023.
Dukung Hilirisasi, Belanja Produk Lokal SIG (SMGR) Tembus Rp23,06 Triliun (foto: iNews Media Group
IDXChannel - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), atau SIG, mencatat nilai belanja produk dalam negeri secara total sebesar Rp23,06 triliun, mewakili 93,01 persen dari total belanja barang dan jasa Perseroan di sepanjang 2024 lalu.
Capaian tersebut dinilai sejalan dengan upaya pemerintah dalam peningkatan hilirisasi dan industrialisasi dalam negeri, dengan mendorong penggunaan suku cadang lokal berbasis pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Secara keseluruhan, realisasi penggunaan suku cadang lokal di seluruh pabrik SIG pada tahun lalu mencapai Rp787 miliar, meningkat 20,7 persen dibanding realisasi pada 2023 yang masih sebesar Rp652 miliar.
Bahkan, capaian tersebut terhitung melonjak hingga 157 persen dari baseline 2020 yang sebesar Rp306 miliar.
"Ini merupakan wujud kontribusi nyata kami terhadap upaya pemerintah meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional di tengah situasi global yang menantang," ujar Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, dalam keterangan resminya, Selasa (29/4/2025).
Menurut Vita, realisasi belanja produk dalam negeri menjadi langkah strategis SIG yang tidak hanya membantu pengembangan usaha lokal, namun sekaligus juga menjaga keterandalan operasi karena pengadaan yang bersumber dari dalam negeri atau lokal.
Vita menjelaskan, pihaknya meyakini bahwa perkembangan industri lokal yang semakin maju dan berkembang akan mampu menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional, dengan membuka lapangan pekerjaan, serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
"Pencapaian ini juga menjadi dukungan nyata SIG terhadap Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam peningkatan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri," ujar Vita.
Tak hanya itu, jumlah UKM binaan SIG yang berhasil memproduksi suku cadang untuk pabrik-pabrik Perseroan disebut Vita juga meningkat menjadi 17 entitas bisnis, dari sebelumnya masih sebanyak delapan perusahaan saja.
Peningkatan ini tak lepas dari program pendampingan secara menyeluruh yang dilakukan oleh SIG, mulai dari edukasi spesifikasi produk, pembuatan prototipe, proses uji coba, hingga tes performa di pabrik SIG.
Sebanyak 17 UKM tersebut meliputi PT Papaja Maju Mandiri, PT 3S International, PT Kawani Tekno Nusantara, PT Bimuda Karya Teknik, PT Sari Teknindo Perkasa, CV Desra Teknik, PT Aneka Mitra Indoguna, PT Ganding Toolsindo dan PT Cahaya Abadi Technic.
Selain itu juga CV Rejeki Abadi Machinery, PT Putra Bungsu Makmur, PT Baja Kurnia, PT Kito Multi Industri, PT Utama Karya Techindo, PT Harapan Jaya Globalindo, PT Granada Andalusia Perkasa, serta PT Mustajaya.
"Melalui program substitusi suku cadang impor dengan beralih pada produk berbasis UKM, SIG menciptakan ekosistem bisnis berkelanjutan yang saling menguntungkan. Kami dapat mengurangi ketergantungan terhadap produk impor dengan mendapatkan produk suku cadang yang andal secara teknis maupun ekonomis," ujar VIta.
Di sisi lain, Vuta memastikan bahwa para pegiat UKM terkait juga mendapat kesempatan untuk menjadi bagian dari rantai pasok Perseroan, sehingga hal dapat meningkatkan daya saing mereka dalam menghadapi tantangan bisnis ke depan.
(taufan sukma)