Harga Minyak Turun 2 Persen, Melemah Dua Hari Beruntun

5 hours ago 1

Harga minyak mentah turun untuk hari kedua berturut-turut pada Selasa (29/4/2025), di tengah kekhawatiran pasokan akan melampaui permintaan yang melemah.

 Freepik)

Harga Minyak Turun 2 Persen, Melemah Dua Hari Beruntun. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak mentah turun untuk hari kedua berturut-turut pada Selasa (29/4/2025), di tengah kekhawatiran pasokan akan melampaui permintaan yang melemah.

Kontrak berjangka (futures) WTI ditutup melemah 2,6 persen ke level USD60,42 per barel, sementara Brent untuk pengiriman Juni terkoreksi 2,4 persen menjadi USD64,25 per barel.

"Harga minyak terus tertekan seiring kombinasi faktor permintaan dan pasokan yang meningkatkan volatilitas pasar. Skenario ini kemungkinan mendorong penurunan lanjutan di bawah kisaran USD60, bahkan berpotensi mencapai level terendah baru dalam 52 minggu," ujar Peter Cardillo dari Spartan Capital, dikutip dari Dow Jones Newswires, Selasa (29/4).

Sejak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memulai perang dagang global terhadap sekutu dan lawan Amerika awal bulan ini, harga minyak bergerak dalam kisaran sempit. Minyak WTI diperdagangkan antara USD59,58 hingga USD62,05 sejak 4 April.

Perang tarif yang sedang berlangsung memicu kekhawatiran pelaku pasar terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi, sementara OPEC+ berencana menambah pasokan dengan menyuntikkan tambahan 411.000 barel per hari ke pasar mulai bulan depan.

"Rencana OPEC+ untuk menaikkan produksi mendorong aksi jual baru, meskipun selisih harga jangka pendek yang melebar masih menunjukkan pasar yang ketat," kata Saxo Bank.

Menjelang akhir bulan, Brent berada di jalur penurunan bulanan terburuk sejak 2021, dengan fokus tertuju pada berita perdagangan dan data ekonomi AS yang akan dirilis.

Penurunan harga pada Selasa terjadi menjelang sejumlah data ekonomi penting dari AS. Estimasi awal pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal I-2025 akan dirilis Rabu ini, dengan proyeksi kenaikan sebesar 0,4 persen menurut FactSet, melambat dari kisaran 2 hingga 2,4 persen pada kuartal IV-2024.

Indeks belanja konsumsi pribadi (PCE) AS pada Maret juga akan diumumkan esok hari, dengan estimasi konsensus menunjukkan penurunan inflasi tahunan versi Federal Reserve (The Fed) menjadi 2,2 persen, dari 2,5 persen pada Februari.

Data ketenagakerjaan AS untuk April akan dirilis Jumat, dengan penambahan pekerjaan baru diperkirakan melambat menjadi 133.000 dari 228.000 pada Maret.

Fokus pasar pada Rabu akan tertuju pada data inventori mingguan AS. Survei Wall Street Journal (WSJ) memperkirakan ada penambahan kecil sebesar 100.000 barel dalam stok minyak mentah.

Sementara itu, stok bensin diperkirakan turun untuk pekan kesembilan berturut-turut, dan stok distilat juga diperkirakan menurun selama empat pekan berturut-turut. (Aldo Fernando)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |