Jakarta -
Komisi V DPR buka suara soal kemacetan parah yang terjadi di Jalan Yos Sudarso dan sejumlah jalur lainnya menuju ke arah Pelabuhan Tanjung Priok. Kabarnya, kepadatan yang terjadi di pelabuhan jadi biang kerok kemacetan horor tersebut.
Ketua Komisi V DPR Lasarus mengungkapkan pihaknya belum mendapatkan laporan soal kemacetan panjang yang terjadi. Dia sempat terheran mengapa kemacetan panjang bisa terjadi, karena biasanya tidak terjadi.
"Kami kalau yang hari ini belum dapat laporan. Biasanya sih nggak sampai seperti ini, normal-normal aja," beber Lasarus ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (17/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, menurutnya akses Tanjung Priok memang perlu dilakukan pembenahan. Sebab, kemacetan panjang beberapa kali kerap tiba-tiba terjadi. Dia mengungkapkan salah satu Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) ada yang sedang membuat satu tol akses khusus ke Pelabuhan Tanjung Priok.
"Memang akses di Tanjung Priok kami melihat masih perlu perbaikan karena kalau nggak ini akan berulang terus," kata Lasarus.
Soal kemacetan yang terjadi hari ini, pihaknya akan langsung melakukan pengecekan. Di sisi lain, menurutnya Komisi V bisa saja memanggil secara langsung Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dan juga pihak Pelindo untuk memberikan penjelasan dan pertanggungjawaban apabila kemacetan hari ini menjadi masalah yang besar.
"Nanti kita langsung cek. Kalau ini menimbulkan keruwetan pasti akan kami panggil Menteri Perhubungan dan pihak Pelindo pengelola Tanjung Priok. Nanti kita cek," pungkas Lasarus.
Terakhir, Pelindo membenarkan kondisi kemacetan panjang yang terjadi disebabkan peningkatan volume bongkar muat peti kemas.
Senior Manager Komersial Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Chandra Irawan, mengatakan terjadi peningkatan arus barang petikemas yang akan melakukan kegiatan receiving delivery di Pelabuhan Tanjung Priok. Hal ini bersamaan dengan selesainya masa arus mudik Lebaran dan paska pembatasan lalu lintas barang.
"Betul (macet disebabkan peningkatan volume bongkar muat petikemas). Volume kegiatan receiving delivery lagi tinggi, khususnya di NPCT1 (New Priok Container Terminal One)," kata Chandra, saat dihubungi detikcom.
Chandra mengatakan, tidak terdapat hambatan yang terjadi akibat dari error sistem, baik di gate pelabuhan maupun di Terminal Petikemas Pelabuhan Priok. Ia memastikan kegiatan bongkar muat kapal berjalan lancar tanpa ada kendala.
Untuk Terminal NPCT 1, lanjut Chandra, peningkatan volume terjadi hampir 100% dari jumlah truk yang masuk ke dalam terminal. Sedangkan secara rata-rata jumlah yang masuk kurang dari 2.500 truk.
"Namun hari ini mencapai di atas 4.000 truck yang menuju NPCT 1. Sistem operasi yang ada di terminal dan di Common Area pintu masuk menuju NPCT 1 dipastikan normal tanpa kendala," ujar Chandra.
(acd/acd)