Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) berencana memangkas jumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan anak usaha.
Danantara Bakal Pangkas BUMN dan Anak Usaha, dari 888 Jadi di Bawah 200. Foto: iNews Media Group.
IDXChannel - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) berencana memangkas jumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan anak usaha. Targetnya, dari 888 perusahaan bakal dirampingkan menjadi di bawah 200.
Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria mengatakan, pihaknya terlebih dahulu meninjau fundamental BUMN dan anak usaha, sebelum memangkas jumlah perseroan.
Menurut dia, pengurangan BUMN bisa membuat bisnis perusahaan menjadi lebih kokoh dan memiliki daya saing global.
"Dari 888 perusahaan, kita harapkan ini akan menjadi kurang dari 200 perusahaan, yang skalanya besar dan memiliki kemampuan, daya kompetisi yang kuat," ujar Dony saat gelaran Outlook Ekonomi DPR di Jakarta, Selasa (20/5/2025).
Dalam penataan ulang (reprofiling)
BUMN, Danantara membuka peluang untuk menempuh skema turn around hingga likuidasi atau penutupan, tergantung hasil tinjauan terhadap fundamental perseroan dan anak usaha.
"Kita melakukan secara komprehensif strategi untuk melakukan reprofiling daripada bisnisnya. Ada juga kita melakukan turn around bisnisnya, mungkin ada juga yang akan kita tutup, tergantung daripada hasil fundamental business review," kata dia.
Dony menilai masih banyak BUMN yang berjalan sendiri-sendiri. Dia juga menyinggung banyak BUMN yang punya puluhan hingga ratusan anak usaha, seperti PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).
Anak-anak usaha BUMN itu kerap kali menjalankan bisnis di luar inti bisnis dari induknya.
"Karena memang ada silo-silo. Dan akibatnya apa? Masing-masing BUMN itu membangun konglomerasi sendiri, ya kalau kita lihat misalkan PT Telkom anak usahanya mungkin 200, dimulai dari bisnis katering, air minum, sampai ke semua, begitu juga yang lain," ucap Dony.