Credit Suisse Tersandung Skandal Pajak, Akui Sembunyikan Uang Rp 65,6 T

6 hours ago 2

Jakarta -

Bank investasi dan jasa keuangan global Credit Suisse Services AG tersandung kasus perpajakan. Perbankan asal Swiss itu ditetapkan bersalah dan mengaku telah membantu wajib pajak Ameriak Serikat (AS) menyembunyikan lebih dari US$ 4 miliar atau setara Rp 65,6 triliun (kurs Rp 16.413) di luar negeri.

Adapun rekening yang tercatat disembunyikan oleh Credit Suisse melibatkan 475 rekening. Departemen Kehakiman Amerika Serikat (Department of Justice/DOJ) mengatakan Credit Suisse Services AG dikenakan denda sekitar US$ 511 juta untuk menyelesaikan kasus pidana tersebut.

Selain itu anak perusahaan UBS tersebut juga menandatangani perjanjian non-penuntutan dengan para jaksa sehubungan dengan rekening-rekening AS yang dibukukan di Credit Suisse AG Singapura.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Konspirasi kriminal yang diakui oleh Credit Suisse memungkinkan klien perorangan dengan kekayaan bersih sangat tinggi dan sangat kaya dari perusahaan jasa keuangan Swiss tersebut untuk menghindari kewajiban pajak AS mereka dari tahun 2010 hingga 2021," tulis keterangan Departemen Kehakiman AS, dikutip dari CNBC, Selasa (6/5/2025).

DOJ mengatakan bahwa Credit Suisse dan UBS diwajibkan untuk bekerja sama sepenuhnya dalam proses investigasi yang sedang berlangsung. Selain itu bank juga harus koopera6 secara tegas mengungkapkan informasi apa pun yang mungkin terungkap.

Kasus ini telah lama mencuat sejak dua tahun lalu. Komite Keuangan Senat pernah mengatakan penyelidikan yang dilakukan menemukan bahwa Credit Suisse telah terlibat dalam penghindaran pajak yang sedang berlangsung oleh warga Amerika yang sangat kaya.

Dalam sebuah dokumen dakwaan yang diajukan, modus yang dilakukan Credit Suisse mengatakan bahwa bank telah memalsukan catatan untuk menyembunyikan kepemilikan sebagai orang non-AS.

Menanggapi kasus yang dihadapi anak usahanya, UBS, menegaskan mereka tidak terlibat dalam tindakan yang mendasarinya dan tidak menoleransi penghindaran pajak. Sebagai informasi UBS telah mengakuisisi Credit Suisse pada tahun 2023.

"Dengan resolusi ini, UBS senang telah menyelesaikan masalah lama Credit Suisse lainnya, sejalan dengan niat UBS untuk menyelesaikan masalah lama dengan cepat, adil, dan berimbang, serta demi kepentingan terbaik semua pemangku kepentingannya," kata bank tersebut.

(ada/rrd)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |