Jakarta -
Pemerintah Belanda menyatakan komitmennya untuk mendukung program prioritas Indonesia. Dukungan tersebut salah satunya untuk merealisasikan pembangunan Tanggul Laut Raksasa (Giant Sea Wall/GSW).
Hal ini dibahas dalam pertemuan antara Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Timor-Leste dan Asean Marc Gerritsen dan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo di Kantor Kementerian PU, Kamis (10/4). Pertemuan ini untuk membahas kerja sama di bidang sumber daya air di bawah kerangka MoU on Water.
Gerritsen menjelaskan, suntikan pendanaan itu diberikan melalui lembaga pendanaan Invest International. Nilainya, mencapai 300 juta euro atau sekitar Rp 5,72 triliun (kurs 1 euro = Rp19.070).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Invest International, melalui kerja sama dengan Kementerian Keuangan Indonesia, telah menyiapkan paket pendanaan senilai € 300 juta dalam bentuk hibah dan pinjaman lunak untuk mendukung proyek-proyek strategis di sektor air, energi terbarukan dan pengelolaan sampah," kata Gerritsen, dikutip dari keterangan tertulis, Senin (14/4/2025).
Pendanaan ini di antaranya direncanakan untuk untuk beberapa inisiatif prioritas, antara lain perlindungan pesisir pantai seperti di Demak dan Cirebon sebagai bagian dari inisiatif Giant Sea Wall. Kemudian juga pembangunan instalasi pengolahan air gambut menjadi air minum di Riau dan Kalimantan Selatan, serta waste to energy di TPA Legok Nangka, Jawa Barat.
Gerritsen menyampaikan, sejak 2008, Pemerintah Belanda telah terlibat dalam tahap awal perencanaan dan studi teknis proyek pengamanan pesisir utara Jawa melalui program National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Ia juga menegaskan komitmennya untuk mendukung implementasi berkelanjutan melalui pendekatan integratif yang mencakup solusi berbasis alam, perlindungan sosial, dan koordinasi lintas kementerian.
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo juga turut mengapresiasi dukungan dan kerja sama Pemerintah Belanda terhadap infrastruktur khususnya di bidang sumber daya air. Menurutnya, PU belajar banyak dari pengalaman Belanda dalam mengelola sumber daya air.
Dody pun merincikan, saat ini program prioritas pemerintah di bidang sumber daya air di antaranya adalah irigasi, air siap minum, pengendalian banjir dan juga pengamanan pesisir.
"Giant Sea Wall merupakan salah satu prioritas Presiden Prabowo untuk melindungi pesisir Pantai Utara Jawa dari ancaman banjir rob, abrasi, dan land subsidence," kata Dody.
Ia menambahkan, Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Kewilayahan akan menjadi sebagai leading koordinator, dan ditugaskan oleh Presiden untuk membentuk suatu badan otorita terkait Giant Sea Wall.
Sebagai informasi, Kementerian PU dan Kementerian Infrastruktur dan Sumber Daya Air Belanda memiliki kerja sama di bidang air di bawah naungan MoU on Water sejak tahun 2000 dan saat ini telah memasuki periode ke-5 dari kerja sama dengan pembaharuan MoU yang ditandatangani pada 2022 dan berlaku hingga 2027.
(acd/acd)