Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengumumkan penutupan sementara Bandara Internasional Komodo, Labuan Bajo, NTT.
Bandara Internasional Komodo, Labuan Bajo, NTT. (Foto: Arsip)
IDXChannel – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengumumkan penutupan sementara Bandara Internasional Komodo, Labuan Bajo, NTT. Keputusan itu menyusul meletusnya Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT.
Menurut informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), aktivitas vulkanik gunung ini masih tinggi dengan warna kode merah untuk abu vulkanik, yang terpantau hingga ketinggian FL400. Erupsi gunung tersebut saat ini masuk dalam status awas atau level IV.
AirNav Indonesia telah mengeluarkan ASHTAM VAWR0350, VAWR0355, dan VAWR0357. Peringatan khusus itu menginformasikan penyebaran abu vulkanik di wilayah udara sekitar Bandara Fransiskus Xaverius Seda serta bandara-bandara terdekat lainnya seperti Bandara Soa, Bandara Haji Hasan Aroeboesman, Bandara Frans Sales Lega, Bandara Komodo, Bandara Gewayantana, Bandara Wunopito, dan Bandara Kabir.
Plt Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Lukman F Laisa mengatakan, sampai sejauh ini beberapa penerbangan telah dibatalkan, termasuk rute-rute Wings Air yang menghubungkan Maumere dengan Kupang dan Makassar.
“Akibat sebaran abu vulkanik, beberapa maskapai melakukan pembatalan penerbangan agar tidak membahayakan keselamatan penerbangan. Kami akan terus berkoordinasi lebih lanjut dengan otoritas dan bandara terkait,” kata Lukman dalam keterangan resminya, Selasa (5/11/2024).
Sebagai langkah mitigasi dampak penutupan ini, Lukman menghimbau maskapai penerbangan untuk memberikan kompensasi kepada penumpang yang terdampak, seperti pengembalian dana penuh (full refund), penjadwalan ulang (reschedule), atau reroute ke bandara terdekat jika tersedia.