Langkah AS memberi izin Ukraina menggunakan rudal jarak jauh buatan Amerika untuk menyerang ke dalam wilayah Rusia, menuai respons dari pejabat tinggi Moskow.
Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev. (Foto: Kremlin)
IDXChannel – Langkah AS yang memberi izin Ukraina menggunakan rudal jarak jauh buatan Amerika untuk menyerang ke dalam wilayah Rusia, menuai respons dari pejabat tinggi Moskow.
Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev berpendapat, langkah semacam itu tidak akan membantu Kiev meraih kemenangan dalam konflik ini. Pandangan tersebut disampaikan mantan presiden Rusia itu lewat media sosial, hari ini.
"Rudal-rudal ini tidak akan mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap aksi militer musuh," tulis Medvedev di Telegram, Selasa (19/11/2024).
"Tidak begitu penting siapa dan kapan yang membuat keputusan untuk menggunakan rudal balistik taktis dan rudal jelajah jarak jauh negara-negara NATO 'jauh ke dalam wilayah' Rusia. Selain itu, sudah ada upaya untuk menggunakannya terhadap negara kita," ujarnya.
Menurut dia, Pemerintah AS di bawah pimpinan Joe Biden saat ini sengaja menciptakan eskalasi konflik. Akibatnya, situasi tersebut harus ditangani oleh tim presiden terpilih AS Donald Trump di masa mendatang.
Pada Minggu (17/11/2024), The New York Times (NYT) melaporkan Presiden AS Joe Biden untuk pertama kalinya mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh AS untuk menyerang wilayah Rusia. Informasi itu didapat NYT dengan mengutip sejumlah perwakilan Pemerintah AS yang tidak disebutkan namanya.
Menurut para sumber tersebut, serangan pertama yang jauh ke wilayah Rusia kemungkinan besar akan dilakukan dengan menggunakan rudal ATACMS.