Pusat Manajemen Utang Nasional (NDMC) Arab Saudi merampungkan penerbitan sukuk berdenominasi riyal untuk November ini dengan nilai SAR3,41 miliar.
Ilustrasi pembelian sukuk. (Foto: Arsip)
IDXChannel – Pusat Manajemen Utang Nasional (NDMC) Arab Saudi merampungkan penerbitan sukuk berdenominasi riyal untuk November ini. Dari penerbitan surat utang itu, Riyadh berhasil mengumpulkan dana sebesar SAR3,41 miliar (asumsi kurs Rp14,45 triliun) atau naik 28,19 persen tahun ke tahun (yoy).
Pada Oktober, sukuk yang diterbitkan Arab Saudi mencapai SAR7,83 miliar. Sementara pada September dan Agustus masing-masing nilainya sebesar SAR2,6 miliar dan SAR6,01 miliar.
Sukuk, atau juga dikenal sebagai obligasi Islami, adalah surat utang sesuai syariah yang memungkinkan para investor memperoleh kepemilikan sebagian atas aset penerbit obligasi tersebut hingga jatuh tempo. Penerbitan sukuk yang konsisten oleh Arab Saudi sejalan dengan laporan yang dirilis lembaga pemeringkat kredit Moody's pada September, yang menyatakan bahwa pasar global untuk obligasi Islami ini diperkirakan tetap kuat sepanjang 2024.
Laporan itu juga memproyeksikan bahwa penerbitan obligasi berbasis syariah bisa mencapai antara USD200-210 miliar tahun ini, naik dari yang tadinya hanya di bawah USD200 miliar pada 2023.
Menurut pernyataan NDMC, penerbitan sukuk November dibagi menjadi lima tahap. Tahap pertama, senilai SAR2,52 miliar, akan jatuh tempo pada 2029. Tahap kedua bernilai SAR434 juta dan akan jatuh tempo pada 2031. Adapun tahap ketiga berjumlah SAR137 juta, dengan tanggal jatuh tempo pada 2034.
Berikutnya, untuk tahap keempat, ada sukuk senilai SAR10 juta yang dijadwalkan jatuh tempo pada 2036. Sementara tahap kelima senilai SAR310 juta, akan jatuh tempo pada 2039.
Laporan Fitch Ratings pada Oktober menyoroti bahwa penerbitan sukuk memang sedang meningkat. Hal itu didorong oleh membaiknya kondisi pembiayaan menyusul pemangkasan suku bunga Bank Sentral AS atau Federal Reserve (Fed) menjadi 5 persen pada September.