Apple Diam-diam Kirim 600 Ton iPhone Lewat India buat Hindari Tarif Trump

4 days ago 5

Jakarta -

Apple mulai 'kucing-kucingan' dari tarif impor tinggi yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Apple mengimpor iPhone produksi India karena menghindari tarif tinggi bila mengimpornya dari China. Pabrik iPhone terbesar sendiri diketahui berada di China.

Dilansir dari Reuters, Jumat (11/4/2025), Apple telah menyewa penerbangan kargo untuk mengangkut 600 ton iPhone atau sebanyak 1,5 juta ke Amerika Serikat dari India. Apple sebelumnya telah meningkatkan produksi di India dalam upaya untuk mengakali tarif impor tinggi.

Bila Apple mengimpor iPhone dari China, tarif masuk sebesar 125% sudah membayangi perusahaan. Tentunya, harga iPhone bisa naik dan pada akhirnya kurang laku di pasar. Untuk mengakali hal itu, Apple memfokuskan diri untuk mengimpor iPhone dari India yang cuma kena tarif 26% di mana penerapan tarif itu ditunda hingga 3 bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apple ingin mengalahkan tarif yang ditetapkan Trump," kata salah satu sumber yang mengetahui perencanaan tersebut.

Kabarnya, Apple juga telah melobi otoritas bandara India untuk memangkas waktu yang dibutuhkan dalam melewati bea cukai di Bandara Chennai, Tamil Nadu. Waktu dipangkas menjadi 6 jam saja dari awalnya bisa mencapai 30 jam.

Pengaturan yang disebut 'koridor hijau' di bandara yang berada pada pusat manufaktur India tersebut meniru model yang digunakan Apple di beberapa bandara di China. Setidaknya ada enam jet kargo dengan kapasitas masing-masing 100 ton telah terbang sejak Maret, salah satunya minggu ini tepat saat tarif baru diberlakukan.

Menurut pengukuran Reuters, berat kemasan iPhone 14 dan kabel pengisi dayanya mencapai sekitar 350 gram. Jika total kargo seberat 600 ton, diperkirakan ada sekitar 1,5 juta unit iPhone yang dibawa dari India ke AS.

Apple menjual lebih dari 220 juta iPhone setahun di seluruh dunia. Lembaga Counterpoint Research memperkirakan seperlima dari total impor iPhone ke Amerika Serikat sekarang berasal dari India, dan sisanya dari China.

Trump sendiri telah secara konsisten meningkatkan tarif impor terhadap barang dari China, terbaru jumlahnya menjadi 125%.

(acd/acd)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |