Expense ratio menunjukkan seberapa efisien manajer investasi dalam mengelola dana kelolaan di bawah manajemennya.
Apa Itu Expense Ratio? Ini Kegunaannya dalam Investasi Reksa Dana. (Foto: Freepik)
IDXChannel—Apa itu expense ratio? Dalam investasi reksa dana, expense ratio atau rasio beban biaya digunakan untuk melihat perbandingan antara biaya yang dibutuhkan manajer investasi untuk mengelola dana investor dengan rata-rata nilai aset bersih selama setahun.
Expense ratio menunjukkan seberapa efisien manajer investasi dalam mengelola dana kelolaan di bawah manajemennya. Reksa dana adalah bentuk investasi kolektif, di mana para investor ‘menitipkan’ modalnya kepada manajer investasi untuk dikelola.
Modal yang terkumpul dari para investor kemudian dikelola dan ditempatkan pada instrumen-instrumen investasi dan pasar uang, sesuai dengan jenis reksa dana yang dipilih oleh investor.
Jika investor memilih reksa dana pasar uang contohnya, maka seluruh modal yang dititipkan investor akan ditempatkan pada instrumen pasar uang seperti deposito dan surat utang dengan masa jatuh tempo kurang dari setahun.
Sementara jika investor membeli reksa dana saham, maka mayoritas modal yang terkumpul akan ditempatkan pada instrumen pasar modal berupa saham. Demikian juga bila investor membeli reksa dana pendapatan tetap (obligasi).
Dalam pengelolaan dana yang terhimpun dari investor yang membeli reksa dana ini, manajer investasi memerlukan biaya. Sama halnya seperti investor saham yang membeli saham secara langsung melalui sekuritas, ada biaya administrasi yang harus dikeluarkan.
Melansir BNI Sekuritas (18/10), expense ratio mencakup biaya manajemen, biaya administrasi, biaya distribusi, dan biaya operasional lainnya yang dikeluarkan manajer investasi saat mengelola reksa dana.
Biasanya, expense ratio reksa dana saham lebih tinggi dibanding expense ratio reksa dana lainnya. Karena biaya yang harus dikeluarkan manajer investasi untuk jual-beli saham otomatis bakal lebih tinggi dibanding biaya pengeluaran deposito dan surat utang.
Apalagi, dalam satu tahun manajer investasi bisa beberapa kali melakukan jual-beli saham. Sebagai gambaran, expense ratio reksa dana saham bisa mencapai tiga persen lebih, sementara expense ratio reksa dana pasar uang bisa terjaga di bawah satu persen.
Namun demikian perlu diingat bahwa expense ratio yang besar tidak lantas menjadikan reksa dana kurang menarik. Ada juga investor yang tidak keberatan dengan biaya yang tinggi selama return yang diperoleh sepadan.
Selain expense ratio, investor reksa dana juga harus memperhatikan pertumbuhan return, maximum drawdown, dan jumlah asset under management (AUM).
Itulah penjelasan singkat tentang apa itu expense ratio dalam investasi reksa dana.
(Nadya Kurnia)