54.000 Klinik-Apotek Desa Bakal Gabung Koperasi Merah Putih

1 day ago 5

Jakarta -

Pemerintah berencana mengintegrasikan 54.000 unit klinik hingga apotek Desa untuk bergabung ke Kopdes Merah Putih. Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

Budi menyampaikan 54 ribu unit itu mulai dari puskesmas pembantu (Pustu) hingga poskesdes. Nantinya, 54 ribu unit ini akan masuk ke satu sistem, Kopdes Merah Putih. Dengan begitu, pemerintah tidak perlu membangun ulang dari awal untuk unit usaha klinik di desa.

"Nah 54 ribu ini udah ada bikin regulasi bahwa pustu, poskesdes, Koperasi Desa Merah Putih itu satu sistem. Sehingga dengan demikian semua program yang ada sekarang anggarannya, asetnya, SDM-nya, prosedurnya yang udah ada sekarang bisa langsung diteruskan," kata Budi dalam acara Sosialisasi Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2025 tentang Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Senin (14/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Budi menerangkan pihaknya akan melengkapi sumber daya manusia (SDM) hingga layanan kesehatannya. Semula layanan tersebut hanya untuk program pemerintah, kini sudah tersedia layanan komersial, seperti periksa batuk, pilek, hingga demam.

"Orangnya belum lengkap semua, tapi kan minimal harusnya apotek sama klinik ada satu perawat, satu bidang. Umumnya sudah ada satu, sekarang kita tinggal lengkapi plus kita mau nambah apoteker karena buat jualan," terang dia.

Dalam rapat bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Budi menjelaskan pihaknya telah mengalokasikan anggaran untuk pembentukan unit klinik yang baru. Setidaknya, saat ini ada 6.000 unit klinik yang rusak. Untuk itu, pihaknya telah menyiapkan Rp 700 miliar untuk membangun 700 gedung pada 2025.

"Kita ada anggaran sekitar Rp 700 miliar untuk membangun 700 gedung. Dan itu sudah bersih tanahnya sudah siap tinggal bangun. Dan mekanisme sudah masuk di RPJMN dan sudah masuk ke kementerian keuangan," jelas Budi.

Lebih lanjut, Budi juga telah memperkirakan biaya operasional untuk klinik maupun apotek di Kopdes Merah Putih. Untuk klinik, Budi menyebut butuh biaya sekitar Rp 318 juta. Anggaran tersebut berasal dari APBD/APBDes, APBN, hingga Koperasi Desa.

"Kita untuk running cost-nya Ini juga udah ada Rp 318 juta sudah ada alokasi datanya dari mana. Pegawainya masuk APBN, obatnya masuk APBN untuk modal pertama udah jalan duluan kan. Untuk pelatihan sudah ada dana alokasi khusus (DAK) fisik dan nonfisik," imbuh Budi.

(ara/ara)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |