Teknik trading memang dapat dipelajari, tetapi kesiapan mental dan perilaku saat trading perlu dilatih.
4 Cara Menguasai Psikologi Trading untuk Pemula, Tips Trading Secara Rasional. (Foto: Freepik)
IDXChannel—Bagaimana cara menguasai psikologi trading? Sederhanaya, psikologi trading adalah pengelolaan emosi dan perilaku saat melakukan jual beli saham. Selain perlu modal uang, trading juga memerlukan modal berupa pola pikir.
Teknik trading memang dapat dipelajari, tetapi kesiapan mental dan perilaku saat trading perlu dilatih, dan bisa saja memerlukan waktu bertahun-tahun. Secara teori pun, psikologi trading dapat dipelajari, tetapi praktiknya belum tentu bisa lancar seketika.
Saat trading, trader akan melihat pergerakan harga secara langsung. Ketika harga berfluktuasi inilah trader dapat terpengaruh secara emosional, yang kemudian dapat memengaruhi pengambilan keputusan.
Keputusan yang diambil bisa saja gegabah, terburu-buru, dan tidak diambil berdasarkan pertimbangan. Seringkali keputusan ini diambil karena takut ketinggalan kereta (FOMO), atau karena panik berlebihan.
Oleh sebab itu, modal uang bukanlah satu-satunya modal yang dibutuhkan untuk trading dan investasi. Baik investor dan trader sama-sama membutuhkan modal lain, yakni kesiapan mental dan pola pikir.
4 Cara Menguasai Psikologi Trading: Investasi Secara Rasional, Bukan Emosional
1. Bedakan Hal yang Bisa Dikontrol dan Tidak
Melansir Poems (22/5/2025), trader harus mengetahui mana hal yang bisa dikontrol dan mana yang tidak. Tidak ada trader yang mampu memprediksikan pasar secara akurat, sebab keputusan jual beli di pasar sepenuhnya bergantung pada investor big money.
Hal yang bisa dikontrol trader adalah money management dan portofolio management. Untuk mengelola risiko, trader dapat mengatur portofolionya dengan cermat, agar ketika beberapa saham merugi, masih ada potensi keuntungan dari saham lain.
Pelajari cara mengatur risiko dalam trading agar rata-rata return yang Anda peroleh adalah keuntungan, bukan kerugian.
2. Hindari FOMO
FOMO atau fear of missing out adalah hal yang sering terjadi di kalangan trader. Ketika harga saham rally, banyak trader tergoda dan takut ketinggalan kereta, lalu membeli saham di harga pucuk.
Padahal, saat rally tentu ada kemungkinan harga saham berbalik arah karena beberapa investor besar memutuskan untuk profit taking. Agar tidak FOMO, trader harus mampu mengelola ekspektasi, tidak serakah, dan tidak merasa rugi saat tidak kebagian saham.
Agar tidak terjebak FOMO, ingatlah target trading dan trading plan yang sudah dibuat agar Anda tidak menggunakan modal di luar rencana.
3. Tahu Kapan Exit
Salah satu yang mesti dikuasai trader adalah memahami kapan mesti cut loss. Seringkali trader terjebak dalam emosi takut rugi, lalu menyangkal penurunan harga dengan membeli saham lagi di harga yang sedang turun.
Padahal harga saham itu bisa saja akan turun lebih dalam, sehingga investor itu seperti menangkap pisau yang sedang terjatuh. Ada kalanya trader memang mesti cut loss untuk menekan kerugian lebih lanjut, ada kalanya trader boleh averaging down.
Memaksakan diri untuk averaging down pada saham yang tengah down tren jangka panjang memang berisiko tinggi. Oleh sebab itu, lagi-lagi trader harus pandai mengelola ekspektasi dan mengontrol emosi saat penurunan harga terjadi.
4. Update Berita dan Belajar Chart
Seorang trader harus mengikuti perkembangan berita seputar ekonomi dan pasar saham agar mengetahui sentimen apa yang dapat memicu pergerakan harga saham. Juga mempelajari analisis dasar chart harga saham.
Dengan mengetahui kondisi pasar, ditambah penguasaan cara baca chart dengan baik, trader dapat mengambil keputusan lebih rasional, alih-alih terpengaruh perasaan dan emosi sesaat seperti euforia dan panik.
Itulah beberapa cara menguasai psikologi trading agar trader dapat melakukan kegiatan jual beli dengan hati tenang.
(Nadya Kurnia)