.png)
1 week ago
3
JAKARTA, iNews.id - Kasus yang menimpa, Supriyani guru honorer SD Negeri 4 Baito, Konawe Selatan menjadi sorotan publik dalam beberapa waktu terakhir. Tuduhan penganiayaan terhadap anak polisi yang dialamatkan kepadanya telah memicu berbagai reaksi dan perdebatan di masyarakat.
Kasus ini bermula dari laporan orang tua siswa yang merupakan anggota polisi adanya dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh Supriyani. Sebagai bentuk pembelaan diri, Supriyani pun menepis tuduhan penganiayaan tersebut.
Baca Juga
Sidang Lanjutan Kasus Guru Supriyani, 3 Saksi Beri Keterangan Berbeda
Sejak saat itu, kasus ini terus bergulir dan melibatkan berbagai pihak, termasuk kepolisian, pemerintah daerah hingga organisasi profesi guru. Bahkan, Supriyani sempat dipenjara meski kemudian dibebaskan setelah permohonan penangguhan penahanannya dikabulkan oleh Pengadilan Negeri (PN) Andoolo.
Masyarakat luas, terutama para guru dan pendidik merasa prihatin dengan nasib Supriyani. Mereka menilai kasus ini menyoroti kondisi kerja dan perlindungan hukum yang belum memadai bagi guru honorer.
Baca Juga
Keras! Rieke Diah Pitaloka Kritik Bupati Konsel Pecat Camat Baito di Kasus Guru Supriyani
Infografis kasus guru honorer Supriyani dituduh menganiaya anak polisi. (Foto: iNews.id).Selain dukungan dari rekan seprofesi, Supriyani juga mendapatkan dukungan dari berbagai organisasi masyarakat sipil yang memperjuangkan keadilan.
Kasus ini masih terus berproses di pengadilan. Beberapa pihak telah memberikan kesaksian dan bukti-bukti yang saling bertentangan.
Baca Juga
DPR Desak Keadilan buat Supriyani, Guru Honorer yang Dituduh Aniaya Anak Polisi
Kredibilitas aparat penegak hukum diuji dalam kasus ini. Masyarakat berharap agar proses hukum berjalan secara adil dan transparan.
Kasus guru honorer Supriyani merupakan cerminan dari permasalahan yang lebih luas dalam masyarakat. Kasus ini bukan hanya tentang benar atau salah, tetapi juga tentang keadilan, perlindungan hukum dan nilai-nilai kemanusiaan.
Editor: Kurnia Illahi
