JAKARTA, iNews.id- Gunung Lewotobi Laki-Laki mengamuk. Erupsi gunung berapi yang berada di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu sejak 3 November 2024 semakin intens.
Pada 9 November 2024, erupsi kembali terjadi dengan lebih besar, menghasilkan kolom abu yang mencapai ketinggian 9 kilometer dan melontarkan material pijar hingga sejauh 7 kilometer dari puncak gunung.
Baca Juga
Gunung Lewotobi Laki-Laki Kembali Erupsi Dahsyat, Luncurkan Lava Pijar dan Api
Letusan gunung berapi tersebut tidak hanya menampilkan pemandangan alam yang dramatis, tetapi juga membawa dampak sangat serius bagi masyarakat sekitar.
Dampak paling menyedihkan dari erupsi ini, jatuhnya korban jiwa dan ribuan warga terpaksa mengungsi. Material vulkanik yang terlempar dari Gunung Lewotobi Laki-Laki menjadi penyabab banyaknya korban.
Baca Juga
Ribuan Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Kesulitan Air Bersih dan Minim Penerangan
Sebagian besar, para korban terjebak dalam reruntuhan maupun menghirup abu vulkanik dalam jumlah besar. Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki juga mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur.
Rumah-rumah penduduk, fasilitas umum, pertanian dan perkebunan tertutupi abu vulkanik yang tebal sehingga mengancam produksi pangan.
Baca Juga
Asal-usul dan Sejarah Gunung Lewotobi Laki-Laki, Fenomena Alam Menakjubkan di Flores
Selain itu, erupsi gunung berapi berdampak pada lingkungan. Ekosistem di sekitar gunung rusak akibat terpapar material vulkanik dan perubahan suhu yang drastis.
Hutan-hutan yang menjadi habitat berbagai jenis flora dan fauna rusam, sehingga mengancam kelestarian keanekaragaman hayati.
Editor: Kurnia Illahi