Jakarta -
Lalu lintas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara normal kembali setelah sempat terjadi kemacetan pada 17-18 April lalu. Aktivitas di terminal peti kemas berjalan normal dan jalur keluar masuk truk peti kemas juga terpantau lancar.
Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono memohon maaf atas ketidaknyaman yang terjadi dalam beberapa hari ini. Menurutnya, Pelindo terus melakukan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan di pelabuhan, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Arif menambahkan, akan dibangun jalan baru atau New Priok Eastern Access (NPEA) yang menghubungkan secara langsung New Priok Terminal ke tol pelabuhan sebagai solusi jangka panjang. Proyek itu saat ini sudah dalam proses persiapan pembangunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"NPEA akan menjadi akses baru yang memperkuat akses eksisting, sehingga mendukung kelancaran pergerakan barang dari dan menuju kawasan industri, termasuk kawasan industri Cikarang, Cibitung, dan kawasan lainnya, ke Pelabuhan Tanjung Priok," kata Arif dalam keterangan tertulis, Senin (21/4/2025).
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Indonesian National Shipowners' Association (DPP INSA), Carmelita Hartoto menyampaikan bahwa pihaknya turut berkoordinasi dengan Pelindo untuk mengatasi masalah tersebut.
Dalam upaya penanganan kemacetan, Pelindo telah mengoptimalkan penggunaan buffer area, serta menyiapkan lapangan sebagai kantong parkir dan lokasi pengalihan truk ke dalam gate Pos 9.
Sebagai solusi jangka pendek, Pelindo melakukan percepatan penerapan Terminal Booking System (TBS) untuk mencegah terjadinya kemacetan. Agar bisa efektif berjalan, kata dia, TBS juga membutuhkan dukungan dari para pemangku kepentingan.
"Pelindo saat ini sedang menyiapkan solusi jangka panjang untuk mengatasi kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok, salah satunya dengan pembangunan jalan baru. Meski demikian, proyek tersebut memerlukan waktu dan kolaborasi dengan stakeholder terkait," ujar Carmelita.
Arif mengungkap kemacetan yang sebelumnya terjadi disebabkan karena ketidakcermatan New Priok Container Terminal 1 (NPCT1) dalam melakukan perencanaan operasional sehingga terjadi lonjakan aktivitas yang melebihi kapasitas pelayanan bongkar muat peti kemas.
Lonjakan dipicu adanya keterlambatan jadwal sandar kapal menyebabkan tiga kapal sandar bersama-sama di NPCT1. Pada saat yang sama dari sisi darat terjadi peningkatan jumlah truk yang datang ke pelabuhan untuk mengantar maupun mengangkut keluar peti kemas pada kondisi jelang libur long weekend.
"Pada NPCT1 yang menjadi titik pusat kepadatan, hingga saat ini terus kami terus lakukan pengawasan terhadap proses keluar masuk barang untuk percepatan normalisasi layanan," jelas Arif.
"Untuk mempercepat penurunan kepadatan di NPCT1, Pelindo bersama otoritas terkait melakukan pemindahan sandaran ke terminal lain untuk kapal yang akan melakukan kegiatan bongkar untuk menurunkan tingkat kepadatan lapangan peti kemas," lanjut Arif.
Saat ini seluruh sistem dan fasilitas pelabuhan, termasuk gate operasional, berada dalam kondisi normal dan berfungsi dengan baik.
(ily/ara)