Menara berbahan baku GFRP sudah teruji mampu menggendong antena dan perangkat telekomunikasi lainnya.
Tekan Emisi Karbon, Dayamitra (MTEL) Perbanyak Menara Non Besi Baja (foto: MNC Media)
IDXChannel - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), atau Mitratel, terus berupaya memperbanyak penggunaan menara telekomunikasi dengan material ramah lingkungan, yang terbuat dari bahan non besi dan baja.
Langkah tersebut menjadi wujud konkret atas komitmen MTEL dalam menekan emisi karbon, sebagai bagian dari penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang ramah lingkungan dan sosial (Environmental, Social, and Governance/ESG).
"Komitmen emisi nol bersih ini merupakan bagian terpenting dari Deklarasi Bali yang telah disepakati pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 2022 lalu," ujar Direktur Bisnis MTEL, Agus Winarno, dalam keterangan resminya, Selasa (24/12/2024).
Turunan dari deklarasi tersebut, setiap negara menindaklanjuti kesepakatan dengan menyusun peta jalan (roadmap) dengan target yang terukur. Bahkan, Indonesia secara optimistis menaikkan target pengurangan emisi menjadi 31,89 persen pada 2030 mendatang.
Sejak Deklarasi Bali, pemerintah bersama korporasi menempuh berbagai cara untuk menunjukkan komitmen terhadap agenda ekonomi berkelanjutan berbasis lingkungan.
Beberapa di antaranya yaitu mulai dari memperbaiki proses produksi, penggunaan bahan baku ramah lingkungan, mengurangi pemakaian energi fosil hingga mengganti kendaraan operasional dari bensin ke listrik.
"Mitratel sendiri memilih fokus pada penggunaan menara ramah lingkungan, karena dapat menurunkan emisi gas rumah kaca dalam jumlah signifikan secara cepat," ujar Agus.
Selain itu, menurut Agus, menara merupakan aset utama perusahaan sekaligus alat produksi terpenting dalam mendatangkan revenue. Maka bila penggunaan menara ramah lingkungan (green tower) berhasil ditingkatkan, MTEL bukan lagi hanya lebih cepat mencapai emisi nol bersih, namun juga sekaligus menjadi perusahaan terdepan dalam menerapkan prinsip ESG berstandar tinggi.
Agus menjelaskan, menara model baru ini menggunakan glass fiber reinforced polymer (GFRP) sebagai pengganti besi dan baja untuk konstruksi.
GFRP sendiri adalah bahan komposit yang terdiri dari serat gelas dan resin. Menara berbahan baku GFRP sudah teruji mampu menggendong antena dan perangkat telekomunikasi lainnya.
"Material GFRP bukan berasal dari besi dan baja sehingga tidak butuh energi fosil sebagai alat pembakaran/peleburan. Material GFRP dihasilkan dari Senyawa Concentrate GFRP dengan resin, atau biasa disebut perekat," ujar Agus.
Menara berbahan baku GFRP ini, dikatakan Agus, memiliki bobot 60 persen lebih ringan dibanding bobot menara dari besi baja. Hal tersebut berdampak terhadap kebutuhan konsumsi BBM dan penggunaan energi listrik pada saat operasional pembangunan menara.
"Biaya perawatannya juga rendah dan dapat diperbaiki dengan mudah karena tidak ada sambungan permanen, jadi selain lebih ramah lingkungan, secara biaya juga lebih murah," ujar Agus.
Mitratel sendiri telah menguji kualitas menara berbahan GFRP sejak Juli 2023 lalu. Yayasan Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri-Institut Teknologi Bandung (Yayasan LAPI ITB) dalam laporan risetnya pada 4 Maret 2024 menyatakan bahwa menara GFRP telah memenuhi syarat material.
Dengan menerapkan GFRP di satu menara rooftop, Mitratel dapat mengurangi penggunaan baja sebesar 1.748 kg, atau setara dengan pengurangan karbon sebesar 3,2338 ton CO2.
"Angka ini mengacu pada angka jejak karbon rata rata tertimbang menurut McKinsey dan Asosiasi Baja Dunia," ujar Agus.
Dengan asumsi terdapat 265 menara Mitratel yang menggunakan GFRP, maka total pengurangan karbon (carbon reduction) mencapai 856,96 ton CO2, sehingga Mitratel dapat berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon nasional sebesar 0,00036 persen.
"Ke depan, kami telah menyusun strategi terkait implementasi penggunaan GFRP, diantaranya menjalin kolaborasi dengan mitra strategis,
mendorong implementasi 5G, meningkatkan kerjasama dengan pabrikan, dan memperbanyak menara-menara yang menggunakan bahan ramah lingkungan," ujar Agus.
Atas inovasinya dalam memanfaatkan penggunaan menara ramah lingkungan, MTEL pun didapuk sebagai peraih penghargaan kategori Produk dan Model Bisnis untuk Inovasi Tower Non Baja GFRP, pada Selasa (10/12/2024) lalu. Perusahaan dan emiten pemenang dari penghargaan ini dianggap berhasil melakukan inovasi berkelanjutan yang bermanfaat bagi semua pihak.
"Inovasi Tower Non Baja GFRP ini merupakan wujud nyata dari komitmen kami dalam mendorong implementasi ESG melalui operasional bisnis Perseroan," ujar Agus.
(taufan sukma)