Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melaporakan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada April 2025 masih berada di level ekspansi di angka 51,90.
Tarif Impor AS Buat Indeks Kepercayaan Industri di April 2025 Melambat. (Foto: Ferdi Rantung/Inews Media Group)
IDXChannel - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melaporakan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada April 2025 masih berada di level ekspansi di angka 51,90. Namun, angka itu melambat 1,08 poin dibandingkan dengan Maret 2025 yang sebesar 53,15 poin.
Nilai IKI juga melambat 0,40 poin jika dibandingkan dengan April 2024 yang berada di level 52,30.
Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arief mengungkapkan, IKI April 2025 ini dirilis setelah adanya tarif resiprokal yang diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Kebijakan tarif itu membuat banyak perkembangan ekonomi secara global yang terjadi selama bulan ini.
"Kemudian ada respons dan tanggapan dari berbagai negara. Bagaimana dampaknya pada industri manufaktur dalam negeri, itu kami sampaikan dalam rilis IKI berikut," katanya pada rilis IKI April 2025 di Jakarta, Rabu (30/3/2025).
"IKI Industri manufaktur pada April 2025 masih ekspansi dengan angka 51,90. Namun, IKI bulan ini melambat 1,08 poin di bandingkan Maret. Jadi IKI-nya turun tapi masih ekspansi," tambahnya.
Adapun ekspansi IKI April 2025 ditopang geliat 20 subsektor yang berada di level ekspansi, sedangkan 3 subsektor mengalami kontraksi. 20 subsektor itu berkontribusi sebesar 91,9 persen terhadap PDB industri pengolahan non-migas pada triwulan IV-2024.
"Ke 20 subsektor itu memiliki kontribusi yang besar terhadap PDB industri pengolahan non-migas," ujarnya.
Febri mengatakan ada dua subsektor yang dengan nilai IKI tertinggi (ekspansi) yaitu industri pencetakan dan reproduksi media rekaman (KBLI 18) serta industri barang galian bukan logam (KBLI 23).
Sedangkan tiga subsektor yang mengalami kontraksi adalah industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki (KBLI 15), serta industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu dan rotan (KBLI 16). Dan industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer (KLBI 29).
Febri menambahkan, turunnya IKI pada April 2025 juga dipengaruhi oleh tiga variabel pembentuk IKI yaitu pesanan baru, produksi dan persediaan.
Variabel pesanan baru mengalami penurunan sebesar 4,05 atau mencapai 49,64. Hal serupa juga terjadi pada variabel persediaan produk yang mengalami kontraksi sebesar 0,23 poin atau mencapai 53,63.
Sementara, IKI variabel produksi mengalami percepatan ekspansi sebesar 3,31 poin atau mencapai 54,52.
"Penurunan IKI April disebabkan penurunan pesanan baru. Kalo bahasa sederhananya order terhadap barang industri menurun," tuturnya.